Share

Bab 146

"Ivan, aku bersedia menjamumu karena Winata memaksaku. Kalau bukan karena ini, aku nggak akan pernah menemuimu lagi."

"Aku sudah melupakanmu, jadi aku harap kamu juga melupakan dan kembali ke Kota Ostia untuk menjalankan Grup Gerad dengan baik. Di sanalah keluargamu berada."

Selesai mengatakan itu, Wina hendak keluar dari mobil tetapi dipeluk Rian dari belakang.

Rian membenamkan kepalanya dengan lemah di leher Wina dan terisak, "Wina, aku nggak bisa melupakanmu seumur hidupku, aku mohon jangan meninggalkanku, ya?"

Rian memiliki sifat keras kepala dan takut kehilangan, berbeda dengan sifat Jihan yang arogan dan dingin. Oleh karena itu, Jika Wina ingin Rian melepaskannya, dia harus mengatakan sesuatu yang lebih kejam.

Wina menarik napas dalam-dalam, berbalik, menggertakkan gigi dan berkata, "Pak Rian, aku nggak peduli kamu bisa melupakanku atau nggak. Bagaimanapun, aku nggak mencintaimu lagi. Kalau kamu masih mengangguku, itu hanya akan membuatku muak padamu."

Wina melepaskan jari-jari R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status