Share

Bab 145

Rian sebelumnya sudah menyadari hal ini, dia tidak menyangka Wina akan mengakuinya.

'Mungkin karena dia nggak mencintaiku lagi, jadi nggak peduli dengan perasaanku.'

'Benar juga, aku absen selam lima tahun dengan cara seperti itu. Wajar saja jika dia jatuh cinta dengan orang lain.'

Tapi, kenapa begitu terasa sakit ....'

Rian menutupi dadanya yang terasa sakit dan membungkuk.

Dia mencoba bernapas dengan mulutnya, tetapi tetap terasa sangat sesak.

Dia sama sekali tidak bisa menghilangkan rasa sakit hati yang seperti dicengkeram itu.

Tetesan air yang jatuh ke bawah tidak bisa dibedakan dari keringat atau air mata.

Pada akhirnya, dia hanya bisa berkata, "Bagaimana dengan diriku ...?"

Bagaimana dengan dirinya?

Dia hanya hidup untuk Wina sejak masih kecil.

Wina sekarang mencintai Jihan, bagaimana dengan dirinya?

Melihat ekspresi Rian, mata Wina dipenuhi rasa bersalah dan berkata, "Maafkan aku..."

Rian menengadah, mata merahnya memantulkan wajah Wina yang penuh rasa bersalah. "Aku nggak ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status