Share

52

Tertegun diri ini mendengarkan jawabannya, melihat matanya yang menatapku tanpa berkedip aku langsung menundukkan kepala agar aku bisa mengendalikan diri dan perasaanku.

"Saya kagum atas cerita hidup dan bagai mana perjuangan Mbak Ida. Namun saya tidak akan berani untuk bersikap lebih jauh dari itu. Permisi, saya akan ke kelas dulu."

Tidak kujawab ucapannya melainkan hanya kuperhatikan gerak-geriknya dan bagaimana cara ia tersenyum lalu meninggalkanku sendiri yang di ruangan guru. Setelah beberapa saat, aku kembali pada kesadaranku bahwa aku juga harus menuju ke kelas dan memberi pelajaran pada anak-anak.

*

Mungkin pengakuannya mengubah sudut pandang atau menciptakan kecanduan diantara kami berdua, setidaknya itu yang ku pikirkan dari pagi sampai sampai jam kelas berakhir, lalu ada jeda istirahat untuk salat dzuhur dan makan. Kupikir dia tidak akan berani menatapku lagi, tapi dari seberang lapangan tadi, saat ia berjalan bersama anak-anak didiknya, lelaki itu sempat tersenyum kepada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Dwi Apriliani
semangat thor, lanjooooootttttt ...
goodnovel comment avatar
Yuniw Zz
aku kok yaa bahagia sekali liat zu dlamar mz jaka
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
semoga ini awal untuk kehidupan bahagia Zu dan Elina... dan semoga awal penderitaan Hisyam dan pelakor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status