Share

PENJAGA PLANET MATI
PENJAGA PLANET MATI
Penulis: What01

Prolog

PROLOG

“Rajaku! Pasukan pemberontak telah mengepung segala sisi istana! Pertarungan tidak bisa di hindari!”

“Begitukah?”

***

Pemberontakan, adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut gerakan penolakan terhadap rezim pemerintahan dalam suatu negara atau kerajaan tertentu.

“Ugh…”

Hal tersebut bisa terjadi karena berbagai alasan. Entah karena ketidak puasan masyarakat atas kebijakan penguasa, atau karena kebijakan yang di rasa merugikan rakyat dan kepentingan orang banyak.

“Mati! Mati! Mati!”

Beberapa tusuk tombak secara bersamaan menembus tubuhku dengan presisi. Jantung, perut, leher, tidak terkecuali.

“Haha!”

Yang melakukan hal tersebut adalah beberapa prajurit dengan armor yang terlihat kuat dan kokoh.

*Puchi! Puchi! Puchi!

Namun, sangat di sayangkan untuk mereka... bahkan tanpa armor pun, tubuhku sangat kuat.

Meski semua organ ku hancur sekarang, aku percaya dapat hidup beberapa jam lagi?

*Puchi! Puchi! Puchi!

“Mati! Mati! Mati!”

Para prajurit yang melakukan itu berteriak histeris sambil menusuk tubuhku berulang kali. Suara daging yang terkoyak, serta darah segar merembes dari banyak lubang itu.

Apakah kalian puas? Ya? Baguslah! Dengan begitu, aku tidak merasa berdosa.

Bang!!!

Seketika gelombang angin kemudian muncul dari dari udara secara tiba-tiba di area para prajurit, menyebabkan tubuh mereka terhempas dan mati seketika.

"Apa!?"

“Mustahil!”

“Bagaimana bisa?!”

“Apakah dia masih manusia?!”

Teriakan ketidak percayaan menyebar di sekelilingku.

Untuk kondisiku...

Aku rasa inilah yang dinamakan pengepungan atau pengeroyokan?

Bagaimanapun, para prajurit dengan jumlah ribuan mengelilingiku dari berbagai sisi dan berniat membunuhku sekarang.

[Wah! Kau kejam!]

“Ya!”

[Apa kau tidak merasa kasihan pada mereka? Heh?]

“Aku!”

[Kau munafik!]

“...”

Di dalam otakku, terdengar suara seperti itu terus menerus. Yang telah berlangsung sejak lama. Hal tersebut bukanlah monolog belaka. Melainkan “hal lain”, ya, sebut saja begitu.

Hal lain itu, dia adalah Dewa Luar. Lebih tepatnya lagi adalah Nyarlathotep, salah satu Dewa Luar/alien, yang berniat menginvasi planet ini.

Beberapa tahun ini aku telah berjuang melawannya dalam berbagai keadaan dan medan perang. Dan sekaranglah puncaknya, aku kira.

Keberadaan Nyarlathotep sendiri sekarang ada di luar planet ini, berusaha membobol pelindung alami dan yang aku buat.

Dengggg!!!

Dengggg!!!

Suara seperti itu bergema keras di bumi yang aku pijak. Dan terdengar menyebar ke segala sisi dunia ini.

Dengggg!!!

Nyarlathotep, adalah salah satu dewa luar, dengan rupa dan bentuk mengerikan dalam cerita Lovecraftian.

Dimana dia seringkali memangsa energi dan menghancurkan banyak planet. Baik tujuannya hanya untuk bersenang-senang belaka ataupun karena lapar murni.

[Seberapa lama kau bisa mempertahankan planet ini? Aku ingin tahu.]

"..."

“Pride Ruler! Menyerah dan basuh dosa-dosa mu sekarang dengan kematian!"

Pride Ruler : "..."

"Apa kau tidak malu?! Istrimu, dan anak-anakmu yang telah meninggal akan merasa berdosa karena mu!!!"

Pride Ruler : "..."

"Tahu diri!!!"

"Apalagi yang tersisa di dunia ini, sehingga kau gigih dan menolak keras untuk mati?!"

"Apa kau belum puas dengan kezalimanmu?!"

"Apa kau belum puas menyiksa kami?!”

[Rakyatmu sangat vokal, apa kau tidak akan membalas?]

Pride Ruler : "..."

Sosok heroik dengan armor emas; komandan pemberontakan, beserta banyak prajurit berteriak histeris ke arah penguasa. Menampilkan kekecewaan terdalam di hati tiap-tiap mereka.

Kembali ke awal.

Penguasa yang di maksud dinamakan Pride Ruler oleh orang-orang dunia ini. Dimana dia adalah penguasa Planet Ur yang ditentang.

Planet Ur sendiri adalah sebuah planet dengan ukuran 10 kali lipat di bandingkan ukuran bumi.

Sekarang, Pride Ruler memandang pasukan pemberontak dengan sedih. Dia memandang mereka sebentar, kemudian memicingkan mata ke langit yang terlihat berbeda dari biasanya.

Langit bergemuruh dengan petir putih, awan hitam berputar membentuk spiral. Dan samar-samar, sosok raksasa menyerupai monster terlihat bergesekan dengan langit, seakan berusaha membobol sesuatu.

[Aku suka ini! Bukankah propoganda adalah yang terlezat?! Rakyatmu sekarang membencimu! Padahal kaulah yang melindungi mereka dengan sekuat tenaga. Haha!]

Pride Ruler : “…”

[Apa kau putus asa? Mau jadi temanku? Mari kita hancurkan dan buat masalah di banyak dunia! Itu menyenangkan, loh!]

“Tidak!”

Sosok Pride Ruler terlihat kuyu, rambut putih panjangnya kusut, kulitnya berdarah di sana sini, dan bahkan badannya telah tertembus dengan berbagai jenis senjata. Hanya tinggal menunggu waktu, dia akan mati.

[Ayo! Itu akan menyenangkan...]

Pride Ruler : “..”

[...semenyenakan aku membunuh anak dan istrimu! Hahaha!]

Pride Ruler : “…”

Mendengar hal tersebut, Pride Ruler berusaha tenang dan tidak mengeluarkan emosi buruk di hatinya. Hal ini untuk mencegah Nyarlathotep semakin kuat, dimana dia mengonsumsi hati buruk dan gelap orang lain.

Meski begitu, dia tidak mampu mencegah orang lain melakukan hal yang sama seperti dirinya, seperti sekarang... aura gelap di sekitar prajurit pemberontak muncul, kemudian tersedot ke langit, hal itulah yang ia sebut “mengonsumsi hati buruk dan gelap orang lain.”

“Metode Iblis – Teratai para Pendosa!”

Pride Ruler tidak tinggal diam. Dia terbang ke langit dan mengeksekusi nama tekniknya dengan tiba-tiba.

Saat teknik di sebutkan, sebuah teratai hitam muncul dan mekar di posisinya. Kemudian aura gelap dari para prajurit tersedot ke teratai tersebut.

[Menarik! Menarik! Bukankah kita sama? Berhenti menjadi munafik dan mari lakukan banyak hal bersama-sama!]

Dengan itu, Aura gelap menjadi energi bagi Pride Ruler dan mencegah energi tersebut menjadi milik Nyarlathotep di langit; luar planet Ur.

Para prajurit yang menyaksikan berteriak dengan keras. Semangat pengorbanan tiba-tiba muncul di dalam hati mereka, seolah semua amarah dan ketakutan yang di rasakan sebelumnya tidak ada.

“Iblis...! Iblis! Inilah bentuk sebenarnya dari Pride Ruler! Semuanya! Kuatkan tekad kalian dan mari berkorban bersama!!! Berkorban untuk dunia!!!”

“Woaaaa!!!”

“Untuk Dunia!!!”

“Untuk Dunia!!!”

“Untuk rakyat lemah!!!”

“Kencingi Mayatnya!!!”

“Uooo!!!!”

[Pfftt… Ironis! Ironis sekali! Haha…]

Dalam keadaan itu, dimana medan perang telah benar-benar tidak terkendali dan pecah, Pride Ruler terbang semakin tinggi di langit, meninggalkan para pemberontak di medan perang. Para pemberontak tidak mengikuti, bagaimanapun, mereka semua adalah manusia biasa.

“Kehendak planet! Keluarkan semua energi di jiwaku dan bunuh Monster itu!” ucap Pride Ruler.

Pride Ruler berkata, padahal tidak ada orang selain dirinya di langit. Namun, dia diam seolah menunggu jawaban. Hingga…

(Apa kau yakin?)

Sebuah suara lembut terdengar di otaknya, seperti yang Nyarlathotep lakukan.

“Ya!”

(Baiklah! Bagaimanapun, aku juga tidak yakin bisa bertahan lebih lama. Aku berterimakasih atas semua jasa-jasamu pahlawan!)

Dangggg!!!

Dangggg!!!

Dangggg!!!

Bersamaan dengan suara menggelegar di langit, sosok Pride Ruler kemudian mengeluarkan aura hitam yang sangat berlimpah, yang hampir menutupi keseluruhan langit di medan perang. Getaran angin terasa berat dan kaku.

Beberapa saat kemudian aura hitam terfokus dalam satu titik hingga membentuk titik padat berupa tombak panjang.

[Hoh! Apa ini usaha terakhirmu? Bagus! Ayo! Serang aku!]

Dengan aura hitam membentuk tombak, hal tersebut kemudian dengan cepat melesat ke arah langit, tepatnya arah Dewa Luar di luar planet.

Syutttttt!!!

BOOM!!!

Ledakan keras bergema dan membuat planet Ur bergetar hebat. Gempa bumi dan tsunami kemudian terjadi di seluruh penjuru dunia bersamaan dengan hal tersebut. Namun...

[Ah… Luar biasa! Apa hanya ini?! Aku mau lagi! Haha!]

“Keugh”

Darah hitam di muntahkan dari mulut Pride Ruler, padahal darahnya telah keluar banyak dari penyerangan pemberontak sebelumnya.

*Kuhk! Kuhk!

[Inilah akhirmu!]

“...”

Dengan itu, wujud Nyarlathotep yang sebelumnya samar di langit, kemudian meuncul dan tergambar jelas sekarang di balik awan.

Pertahanan telah jebol! Saat ini tidak ada yang menghalangi masuknya nyarlathotep ke planet Ur lagi.

(Sayang sekali…)

“Ya!”

Dengan akhir kata dari Pride Ruler, tubuhnya yang terbang di langit kemudian terjun bebas di udara menuju ke tanah medan perang.

Dalam kasus itu, sudah pasti apa nasib jasadnya. Alih alih di tangkap kemudian di kuburkan secara layak. Lebih tepat dikatakan tubuhnya akan menjadi simbol peghinaan seluruh dunia.

Yah, itu jika planet Ur masih ada, bagaimanapun, Nyarlathotep telah berhasil menjebol pertahanan planet, nasib mereka semua sudah jelas bukan?

[Hmm... Sungguh sangat di sayangkan! Kau mati terlalu cepat, heh?]

Tidak ada yang menjawab kalimat Nyarlathotep selain keheningan.

[Menarik! Aku punya ide... haha! Dia mungkin akan terkejut?]

Nyarlathotep di langit kemudian melahap semua planet Ur dalam satu gigitan. Dia mengunyahnya tanpa membentuk reaksi ledakan dari inti planet.

Ya, semuanya berjalan lancar tanpa drama apapun lagi. Pride Ruler mati, para pemberontak mati, kehendak dunia hancur, hanya menyisakan Nyarlathotep yang bersendawa puas.

[Pyuhh...]

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status