Share

Bab 3

Chafter 3 – Pembantu baru yeay bag. 2

“Tuan! Apakah anda punya kartu reservasi?” tanya gadis pelayan.

Lucas yang mendengar hal tersebut terlihat tercengang.

“Apakah itu harus? Baru kali ini aku mendengar ada bar yang membutuhkan reservasi dahulu” tanya Lucas dengan penasaran.

“i-itu... adalah kebijakan yang di buat boss”

“Begitu?”

[Kau beruntung nak! Kau langsung bertemu dengan hal yang ku maksud!]

“Apakah dia?”

[Ya! Dia memiliki Fisik Negatif, coba lihat aura di tubuhnya.]

“...”

[Fftt... Aku lupa inti sihirmu tidak aktif]

“Bahkan kau bisa lupa? Bukankah kau mengaku sebagai mahluk terpintar di jagat raya? Sepertinya itu semua bualanmu semata, heh!”

[Hahaha!]

“Tuan!”

“Ah... Ya?”

Lucas tersadar dengan teriakan gadis pelayan, kemudian mengabaikan Nyarlathotep yang masih tertawa di benaknya.

“Apakah tuan memiliki kartu reservasi? Jika tidak, mohon pergi!” ucap pelayan.

Gadis pelayan yang di maksud adalah seorang gadis kecil dengan perawakan mungil dan rambut pirang di ikat kembar (twintail), terlihat berumur 8 tahun.

Bukankah kerajaan ini menentang pekerja di bawah umur? Aku baru tahu ada bar yang membuka pelayanan untuk gadis sekecil itu. Sepertinya hal itu harus di tindak lanjut. Namun demikian...

“Aku tidak memilikinya! Apakah ada yang spesial dari bar ini? Sehingga membutuhkan hal seperti itu?”

“Aku tidak tahu?” ucap pelayan dengan polos.

“Namun, boss mengatakan demikian” lanjutnya.

“Begitu... Boleh aku bertemu boss mu?”

“Boss? Dia ada di lantai dua!”

“Antarkan aku kesana!”

“Tu-tunggu dulu tuan! Aku akan bertanya dulu!” ucap pelayan dan buru-buru pergi.

“Hmm... Oke!”

Sambil menunggu pelayan yang telah pergi Lucas memutar kepalanya dan mengamati furnitur bar tersebut.

Beberapa perlengkapan terlihat baru, sepertinya ini adalah bar yang baru buka?

[Kau bisa menyerap energi negatif dari fisik gadis itu di sini dan lihat, apakah itu dapat merangsang inti sihirmu. Jika itu aku, aku akan membawanya dengan paksa dan mengurasnya hingga kering]

“Begitu... Pendapatmu tidak di butuhkan!”

[Haha! Naif!]

“Ya!”

Lucas menunggu gadis pelayan hingga beberapa menit terlewati dan gadis pelayan terlihat.

“Tu-tuan! Boss mengatakan, tidak!” ucap pelayan dengan ragu.

“Apakah begitu? Kalau begitu, katakan padanya bahwa pangeran Lucas Asura yang datang ke sini!”

“Tuan? Oh? Ba-baik!”

Dengan itu, pelayan kecil kembali dengan tergesa-gesa, kembali untuk mengkonfirmasi kepada bossnya.

Pada akhirnya, Lucas di persilahkan untuk masuk dan mengunjungi boss bar di lantai dua setelah pelayan kembali dan mengonfirmasi kembali.

Saat ini, boss bar terlihat duduk santai di sofa hijau dengan tungku perapian di dekatnya. Hal tersebut membuat suhu ruangan terasa hangat. Di bandingkan di luar yang dingin, suhu di sini terasa hangat dan nyaman. Lucas juga begitu, dia di persilahkan untuk duduk di hadapan boss bar.

“Oh? Apakah ini pangeran Lucas yang terkenal? Ada urusan apa gerangan pangeran datang ke bar kecilku? Fufufu...”

Lucas memperhatikan boss bar yang tertawa begitu. Dia adalah wanita dengan tudung merah di kepalnya, dan sarung tangan merah di kedua tangannya.

Bukankah boss bar malam sangat etis dan sopan? Sangat berbeda dengan orang pada umumnya.

“Haha! Berhenti memujiku boss, kau tahu bagaimana reputasiku!” ucap Lucas mencoba mengakrabkan suasana.

Yah... Lucas Asura sangat terkenal. Dimana ia di gelari “Pangeran Sampah”, seperti yang di sebutkan sebelumnya. Selain itu, ada juga alasan lain mengapa ia terkenal. Yakni, pangeran Lucas sering terlihat di bar malam, hal tersebut membuat reputasinya buruk di kalangan masyarakat.

[Heh! Bukankah mereka munafik? Hanya mereka yang boleh melakukannya dan kau tidak? Inilah standar ganda manusia nak!]

“Aku tahu, diam!” ucap Lucas di dalam pikirannya.

“Fufufu... Jadi, apa tujuan pangeran kemari?” tanya Boss bar.

“Aku melihat bar ini cukup menarik, sehingga aku memutuskan berkunjung. Namun, sepertinya perlu reservasi, bukan begitu? Bukankah itu tidak biasa boss?”

“Fufufu... Benar! Namun... aku sengaja melakukan hal tersebut, sehingga aku dapat menyortir tamuku yang masuk”

“Begitu... Masuk akal! Kita tidak tahu kejahatan macam apa yang di bawa oleh seseorang tertentu”

“Betul! Betul! Pangeran Lucas sangat tanggap...”

“... Jadi, apa tujuan pangeran datang kemari?”

“...”

‘Bukankah aku telah memberitahumu boss!? Apa kau tidak percaya padaku?’ Pikir Lucas.

Namun begitu, setelah diam beberapa detik Lucas kemudian menjawab.

“Aku serius ingin menjadi tamu disini!”

“Fufufu... Begitu. Jika begitu, saya mempersilahkan pangeran untuk itu”

“Terimakasih!”

“Merupakan kehormatanku!”

Boss bar sangat lembut, entah kenapa membuat hati Lucas terasa tergelitik. Dari cara berbicara dan pembawaanya adalah tenang dan terukur. Seolah dia berbicara dengan ibunya sendiri.

[Apa kau menyukainya? Bukankah kau jatuh terlalu cepat? Hei! Kau melupakan si buta itu!]

“Diam!”

[Hahaha]

***

Beberapa malam ini, setidaknya minggu terakhir. Lucas Asura seringkali dengan diam-diam pergi ke bar malam yang biasa. Dia mencoba saran dari Nyarlathotep untuk merangsang inti sihir di tubuhnya.

Dengan inti sihir, seorang dapat menggunakan sihir, jika tidak ada inti sihir, maka sama artinya dengan tidak bisa menggunakan sihir.

Metode Iblis yang dimiliki Pride Ruler (Lucas) juga tidak bisa di gunakan. Jadi, selama beberapa bulan ia datang ke dunia ini, Lucas adalah manusia biasa tanpa kemampuan mengeluarkan sihir.

Inti sihir di tubuh Lucas sepertinya adalah keabnormalan dari lahir, dimana ketika seorang lahir, bayi akan secara otomatis membawa inti sihir di tubuh mereka. Namun Lucas berbeda, dia di lahirkan tanpa mengetahui apakah dia memiliki inti tersebut atau tidak.

Beberapa hari berusaha seperti itu pada akhirnya membuahkan hasil. Inti sihir yang telah lama terkubur, mulai berfluktuasi, meski sangat redup. Hingga...

Beberapa minggu kemudian. Inti sihir Lucas Asura akhirnya terbangun. Dengan hal tersebut yang terbangun, maka dia dapat memulai langkahnya untuk semakin kuat.

[Hebat! Kuatlah dengan cepat! Apa perlu aku merangsangmu? Heh! Aku akan membantai keluarga dan orang terkasihmu saat ini. Bagaimana?]

“Tidak! Terimasih!”

Lucas Asura duduk bersila di kamarnya dengan tenang sekarang. Setelah inti sihirnya terbangun dia langsung mempraktekkan “Metode Iblis” yang ia ingat di otaknya.

“Huft, fyuhhh...”

Lucas bernafas tenang dan berusaha merileksasi tubuhnya, kemudian dia memejamkan mata, hingga... Kesadarannya tertelan.

Lautan inti sihir/inti energi.

Adalah tempat dimana tidak sembarang orang bisa mengaksesnya, hanya seorang yang telah benar-benar paham seluk belum inti sihir/energi yang bisa memasuki alam tersebut. Seperti namanya yakni “Lautan...”

Dalam bidang pandang Lucas, dia menyaksikan laut biru sejauh mata memandang, dengan langit biru tanpa awan. Meski tanpa kehadiran matahari dan bulan, tempat itu terlihat terang, dari sudut manapun itu di saksikan.

“Akhirnya, setelah sekian lama aku dapat memasuki tempat ini lagi. Juga... disini Nyarlathotep tidak bisa masuk tanpa seizinku, haha! Bagus!”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status