Chafter 5 – Magnum Tenebrosum
Planet Solaris, dimana merupakan salah satu, dari banyaknya planet di alam semesta. Di planet ini juga dimana jiwa Pride Ruler terlempar oleh Nyarlathotep. Nyarlathotep memiliki tujuan untuk mempertemukan Pride Ruler dengan saudaranya. Entah apa tujuan itu. Apakah itu untuk bersenang-senang? Agaknya. Saudara dari Nyarlathotep yang di maksud adalah Dewa Luar lain. Tepatnya adalah Magnum Tenebrosum, yang juga memiliki nama lain “The Great Darkness.” Kebanyakan masyarakat awam tidak tahu perihal semacam Dewa Luar. Bagaimanapun, misteri dunia ini telah lama terselubung juga. Dan sekarang di pegang oleh elit dan eselon atas dunia saja. Beberapa ribu tahun yang lalu di planet solaris, Magnum Tenebrosum datang menginvasi, namun tidak seperti Nyarlathotep yang menghancurkan dunia dan planet. Magnum Tenebrosum menyebarkan kekuasaannya dengan cara bergabung dan berasimilasi dengan masyarakat dan ras dunia ini. Dia memperbudak, membatasi, sekaligus bermain-main dengan setiap jiwa ras planet Solaris. Bahkan ada rumor dunia bawah, dimana di kabarkan bahwa Magnum Tenebrosum menyamar di kalangan eselon atas sebagai pemimpin dunia yang sebenarnya; yang mengotoriter planet ini. Bahkan ada juga rumor bahwa Raja suatu negara sebenarnya adalah Magnum Tenebrosum, legenda penginvasi masa lalu. Bahkan ada juga rumor, bahwa seorang pengemis buta di jalan adalah Magnum Tenebrosum. *** “Fyuuh...” Aku mengeluarkan nafas mengikuti aliran energi dari inti yang kemudian mengalir ke tubuhku. Detak jangtungku berdetak cepat, menjadikan suhu di tubuhku semakin panas. *Ting! *Ting! Aku sedang berlatih pedang dengan Mary, pelayan pribadiku. Meski di katakan aku tidak memiliki inti energi, bukan berarti pelatihan pedang tidak berguna. Pelatihan seperti ini dapat membuat tubuhku rileks dan tidak berkarat. Apalagi sekarang, dimana inti Energiku telah terbangun. Aku menenangakan tubuhku dengan sekejap, kemudian melakukan gerakan menusuk ke arah Mary. *Syuut!! Dengan melakuan itu, yakni membiarkan otot tenang sebentar, kemudian membuatnya tegang beberapa saat kemudian dengan sebuah serangan, akan menghasilkan gerakan yang fleksibel dan mudah menghadapi segala jenis serangan lawan. Artinya, tubuh akan lebih cepat beradaptasi. Seperti sekarang... *Ding!!! Ketika aku menusuk Mary dengan serangan pedang, dia membelokkannya dengan cerdik. Yang berarti gerakanku sudah mati. Namun karena aku sudah mengantisipasinya dengan melakukan gerakan penenangan sebelumnya, serangan Mary bisa aku hindari dengan fleksibel. Dengan begitu, aku dengan sigap menguatkan kuda-kudaku dan mundur beberapa langkah. *tap tap Pelatihan seperti itu telah berlangsung selama satu jam sekarang. Apa ini waktunya istirahat? Aku pikir begitu. Tidak baik membiarkan otot tegang terus menerus. “Fyuhh...” “Huh... Tuan ternyata sangat hebat dalam berpedang!” ucap Mary dengan mata berbinar seolah menemukan kawan dengan selera yang sama. “Ya! Kau juga.” “Benar! Bisakah kita berlatih lagi lain kali?” ucap Mary dengan harapan. Mary adalah maniak pedang sejak masa kecilnya. Bahkan ayahnya sudah mati rasa dengan sikap tersebut. Dikala putri bangsawan lain memoles etika dan perilaku sopan mereka, disinilah Mary, menghabiskan waktunya berlatih pedang. Bukannya ayah mary tidak setuju, tapi... Yah, dia sedikit kecewa. Alangkah baiknya Mary menghabiskan waktunya untuk hal-hal lain, dan berteman dengan bangsawan lain, sehingga kehidupannya tidak sendirian dan kesepian nantinya. Hal itu juga yang mendasari alasannya untuk mengirim Mary ke kastil kerajaan Asura sebagai pelayan. Hari sudah terlihat semakin tinggi. Yakni matahari telah tepat di atas kepala mereka. Meski begitu, karena mereka berdua berlatih di halaman belakang kerajaan, dengan banyak pepohonan rindang. Tidak membuat mereka kewalahan dengan panas tersebut. Melainkan rasa nyaman dan dingin di kulit setelah sesi pelatihan. Hal itu juga di karenakan angin yang berhembus ke arah mereka. “Sudah ku duga, berlatih pedang adalah yang terbaik!” ucap Mary dengan puas. “Aku setuju! Omong-omong Mary! Kau tidak perlu melakukan tugas pembantumu seperti sebelumnya. Sekarang kau adalah pelayan pribadiku. Yang kau harus kau lakukan adalah melayaniku dengan benar.” ucap Lucas dengan senyum biasa. “Begitu? Siap boss! Tapi... Apa tidak masalah?” ucap Mary dengan ragu. “Aku pikir begitu? Bagaimanapun, aku telah memberi tahu ibunda mengenai hal ini. Seharusnya tidak masalah.” “Okay!” ucap Mary. Beberapa saat kemudian. Seorang pelayan lain datang ke lokasi Lucas dan Mary yang sedang menikmati angin setelah sesi pelatihan pedang. Dia mengadap ke Lucas dan berkata dengan nada monoton. “Pangeran! Permaisuri memanggilmu. Pangeran di persilahkan datang ke taman bunga kerajaan!” Setelah mengatakan hal demikian, pelayan hanya sedikit membungkuk kemudian pergi seketika. Tanpa menghiraukan apakah ada balasan atau tidak. “Hei! Bukankah Pelayan itu cukup kasar? Kau pangeran kan?” ucap Mary dengan ragu. “Itu juga benar... Hah! Siapa yang peduli...” balas Lucas dengan menggelengkan kepalanya. “...” Mary sekarang sadar. Bahwa tuan yang ia ikuti ternyata lebih acuh dari yang dia kira. Meski di kabarkan tidak memiliki energi, Mary tidak merasakan rasa merendahkan, ataupun merasa lebih tinggi dari Lucas. Bahkan dia berpikir bahwa tindakan para pelayan sangat aneh! Bukankah itu hanya tanpa inti energi?! Ada juga kemampuan lain! Seperti berpedang! “Ayo, Mary! Ikuti aku” “Siap, boss!” “Memanggilku Boss tidak perlu, hanya Lucas tidak apa!” ucap Lucas sambil menatap Mary. “Bukankah itu tidak sopan?” ujar Mary dengan ragu. “Siapa peduli hal semacam itu?!” “Baik! Jika itu yang di inginkan tuanku. Namun, aku merasa kau akan di rendahkan lebih lagi jika aku memanggilmu seperti itu di wajah umum. Bagaimana dengan ketika kita hanya sendirian saja?” “Baik! Tidak masalah. Toh, itu hanya panggilan!” “Benar juga!” ucap Mary. Mary merasa senang mengikuti Pangeran Lucas yang seperti ini. Dia telah lama merindukan sosok orang yang ia bisa ajak bicara dengan santai dalam ilmu berpedang. Sekarang, dia secara kebetulan menjadi pelayan orang yang ia nantikan. Bukankah itu sempurna?! Dia merasa memiliki teman! Kepribadian Mary cukup sederhana. Jika itu menyakut pedang, dia akan tertarik. Jika itu tentang pedang? Dia pasti akan tertarik. Begitupula, jika ada orang yang menyukai ilmu berpedang. Tentu saja dia akan tertarik! Dia adalah maniac pedang sejati sejak kecil. “Hehehe...” Mary tertawa seperti orang bodoh, entah apa yang ia pikirkan. “Mary?” ucap Lucas. “Ti-tidak ada! Aku tidak berpikir tuan terlihat sangat keren sekarang!” ucap Mary dengan gugup sambil melambaikan kedua tangannya tidak jelas. Lucas : “...”Chafter 6 - Perang di Timur jauhTaman bunga Kerajaan Asura.Permaisuri, memerintahkan pelayan untuk memanggil Lucas Asura, yang adalah putranya sendiri. Dimana Lucas adalah satu-satunya anak kandung yang dia miliki.Permaisuri lahir dari bangsawan berpengaruh, lebih tepat di katakan, dia adalah putri dari raja sebelumnya, Raja Asura VIII. Sedangkan Raja saat ini adalah Desmond Asura IX.Sebelum menjadi Raja Asura, Desmond merupakan putra bangsawan Silverlake, Duke kerajaan Asura. Dari Desmond Silverlake menjadi Desmond Asura IX. Begitulah situasasi Raja saat ini.“Anak kuuu!” teriak Permaisuri sambil memeluk Lucas.Lucas : “...”Lucas sendiri terlihat canggung di dekapan ibunya. Tapi, dia tidak berusaha melepas atau melawan pelukan tersebut. Ya! Hanya sedikit menggeliat saja.Permaisuri memang seperti ini, kepribadiannya cukup eksentrik. Atau seperti yang di harapkan dari seorang ibu? Namun, sepertinya dia terlalu memanjakan Lucas.“Apa penjaga dan pelayan mengganggumu lagi? Ya? Biar
Chapter 7 - Emosi negatif “Nak...!” “Ya?” Lucas menjawab ibunya, yang memanggil dia dengan suara tenang. Ibunya adalah permaisuri kerajaan ini. Dan dia adalah satu-satunya putra kandung yang ia miliki. Dan permaisuri juga adalah putri dari Raja Asura sebelumnya. Di sebuah pemerintahan monarki, keturunan dan darah adalah hal yang utama. Jadi, tidak mengherankan menemukan sebuah otoritas penguasa terus di turunkan turun temurun berdasarkan darah dan keturunan. “Apa kau tidak menginginkan menjadi Raja?” Permaisuri bertanya dengan suara monoton, yang berbeda dari biasanya yang ceria. Lucas : “...” “Seharusnya kau yang menjadi Raja Bagaimanapun... Faktanya, darah kerajaan ini mengalir di tubuhmu! Bukankah kau setuju?” lanjutnya. Lucas : “...” “Kenapa kau ragu? Aku ibumu sayang...” ucap Permaisuri dengan senyum lembut. “Apa yang harus ku katakan bu? Kau lebih tahu bagaimana kondisiku” ucap Lucas. “Tidak! Aku sendiri yang akan membelamu nak... Jika ada yang berani ma
Chapter 8 – Teknik Berpedang SilverlakeTaman bunga kerajaan Asura.“Bibi!”Seorang wanita dengan lembut memanggil permaisuri. Ekspresi yang ia tampilkan adalah senyum ramah.“Ah... Lotus! Akhirnya kau tiba!” ucap permaisuri dengan senang sambil mendekatinya dengan gembira.Dia kemudian memeluk tubuh Lotus dengan erat dan terlihat tidak akan membiarkannya pergi dengan mudah dalam beberapa detik.Lotus adalah seorang wanita muda dengan tudung perak dan sarung tangan perak, dia tentu anggun, dengan pesona indah, dan aura tajam di sekelilingnya. Seperti yang di harapkan dari bangsawan terpandang.“Ayo... Kemari, dan berbincang dengan bibi!”“Oke”Dengan begitu, mereka berdua berjalan ke kursi dan meja di taman bunga sebelumnya, dimana Mary dan Lucas sekarang memperhatikan mereka berdua.“Juga... Apa kau ingat pemuda tampan disana!? Ya! Dia Lucas! Apa kau ingat? Ketika kau kecil dulu, kau sempat membulinya dengan keras dan membuatnya menangis berhari-hari. Fufufu...” ujar Permaisuri denga
Chapter 9 – Ilmu Berpedang Lucas?Halaman belakang Kerajaan Asura.*Dingg!!!*Syuut!!!Dua pedang saling beradu, tusukan, tebasan dan tangkisan telah di lakukan. Suara seperti itu bergema keras di halaman belakang kerajaan Asura.Sudah satu hari semenjak Lotus datang dan menginap di kastil Kerajaan. Dia saat ini terlihat sedang beradu pedang dengan Mary, pembantu Pribadi Lucas.Keduanya cukup hebat, dimana serangan, hindaran dan bahkan tangkisan cerdik banyak di lakukan. Keduanya tidak menerapkan energi apapun dalam pengeksekusian teknik mereka, itu hanya murni teknik berpedang.Ekspresi terkejut muncul di wajah Lotus, begitupula Mary, terlihat sangat bahagia.“Huft!”Mary menyerang dengan ganas, terlihat menyudutkan Lotus yang menangkis serangan yang bertubi-tubi.Meski begitu, meski terlihat di sudutkan, ekspresi Lotus hanyalah... Tenang. Dia sangat tenang dan terkendali. Seperti yang di harapkan dari Jendral muda. Tahun ini umurnya mencapai 23 tahun, yang berarti di katakan telah
Chapter 10Di sebuah ruangan gelap yang hanya di terangi lampu-lampu kayu yang redup.Puluhan orang berjubah hitam terlihat mengitari dan membentuk lingkaran penuh. Mereka terlihat seperti kelompok yang mencurigakan.“Bagaimana perkembangan misi yang telah aku berikan?”Seorang yang berada di posisi yang lebih tinggi dari mereka, bertanya dengan suara dingin. Dia menatap semua kelompok berjubah dengan tatapan beku di matanya, yang secara samar terlihat di balik tudung.“Ha! Kami sudah mengerahkan pasukan untuk membunuh beberapa warga sipil, dan Raja sepertinya ikut terpancing dengan hal itu...”“...Tuan! Di kabarkan Jendral Lotus Silverlake telah tiba di istana kerajaan!”“Tuan! Penyebaran rumor kultus iblis telah sempurna di laksanakan dan membuahkan hasil!”Satu demi satu laporan dari bawahan terus di laporkan. Terkait kemajuan misi yang telah di berikan.“Bagus! Terus lakukan, dan alihkan perhatian. Jauhkan mata dari perbatasan!”“Ha! Sesuai perintahmu tuanku!!!” ucap serempak pul
Chapter 11 – Althaia Asura dan perpustakaan kerajaan Bag. 1Flashback – Setelah Lucas membangkitkan Inti Energinya dan sebelum Lotus tiba di istana Kerajaan.Malam hari telah tiba, aku meregangkan tubuhku dan membuat persendian tulangku berbunyi dengan bunyi khas.*Kretk!“Huft...”Aku memiliki rencana untuk mengumpulkan teknik sihir di kerajaan ini, dan dimana tepatnya aku bisa menemukan hal tersebut?[Perpustakaan!]Benar! Seperti yang di katakan Nyarlathotep. Di perbendaharaan dan perpustakaan kerajaan ini, banyak teknik sihir yang di simpan turun temurun dari zaman nenek moyang hingga sekarang.Namun, Aku memiliki masalah. Teknik-teknik tersebut di jaga ketat oleh penjaga kerajaan yang mengawasi, dan bahkan aku, sebagai pangeran kerajaan ini, perlu meminta izin ke atasan.Sekarang...Aku mengetuk pintu kerja ibuku; permaisuri, dengan ketukan lambat.*Tok! Tok! Tok!“Ibu! Ini aku Lucas! Apa ibunda ada di dalam?”Aku bertanya dengan sopan. Bagaimanapun, dia adalah ibundaku tersayang
Chapter 12 – Althaia Asura dan perpustakaan kerajaan Bag. 2Lantai dua Perpustakaan Kerajaan Asura.Perpustakaan kerajaan, seperti nama yang tersurat. Adalah tempat dimana banyak buku yang berjejer rapi mengikuti bentuk desain perpustakaan itu sendiri.Jika di lantai satu memilki desain garis lurus, seperti perpustakaan pada umumnya. Maka di lantai dua memiliki desain yang berbeda.Rak buku memanjang ke langit dapat terlihat, membentuk garis spiral. Dengan sebegitu banyaknya buku-buku itu, tidak mengherankan, bahwa itu semua adalah koleksi ribuan tahun dari akademisi masa lampau hingga masa kini. Terhimpun kebijakan masa lalu dari banyaknya manusia dan peradaban orang berpengaruh.“Kakak!” panggil Lucas dengan lembut.“...”Lucas memperhatikan seorang wanita anggun dengan tudung putih bersih sepertinya sedang sangat fokus pada apa yang ia pegang di tangannya, yakni sebuah buku.Dia sedang duduk di kursi dan menaruh buku-buku itu di meja, yang telah di sediakan di dalam perpustakan.
Chapter 13 – Althaia Asura dan perpustakaan kerajaan Bag. 3*SrtttAlthaia mengangkat teko, dan menuangkan teh ke gelas Lucas yang terlihat kosong.“Ah... Terimakasih, kakak.”“Um...”Sekarang mereka berdua sedang duduk saling berdampingan, dimana Lucas terlihat fokus mempelajari buku-buku yang ia kumpulkan sebelumnya. Althaia sendiri... dia hanya mengamati Lucas dalam diam dengan senyum damai dan lembut.*Tk.. Tk.. TkDalam keheningan tersebut, suara jam dinding yang di tempatkan di perpustakaan, berdetak secara teratur, menambah rasa tenang dan khusyuk mereka berdua.Lucas telah mengumpulkan beberapa buku teknik, seperti yang ia sebutkan sebelumnya, yakni berkisar antara teknik penyerangan, pertahanan, dan hindaran.“Apa... Lucas ingin kue? Aku ada beberapa...”Dalam fokusnya, Lucas seringkali di suguhi beberapa makanan oleh Althaia. Apakah dia membawa banyak makanan ke sini? Sepertinya Althaia berniat menginap sebelumnya.“Oh... Oke..”Dia tidak punya alasan untuk menolak. Bagaima