Share

25

Sepanjang perjalanan, Sereia tidak memberontak. Tetapi ditawari makanan dan minuman juga tidak mau. Yang dilakukan perempuan itu hanya diam seribu bahasa. El akhirnya menyerah dan memutuskan untuk membawakan Sereia minuman seadanya yang berada di rumahnya yaitu teh hangat.

"Aku membawa beberapa makanan dari tempatku bekerja. Kamu mau memakannya?" tanya El.

Sereia masih saja diam dan menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"Minumlah! Aku akan mengambilkan makanan!" kata El.

Karena takut Sereia kabur, jadi El membuat es teh di depan perempuan itu. Tetapi untuk mengambil makanan, dia harus ke belakang. Dia mewaspadai Sereia bakal kabur. Dia pun melakukannya dengan terburu-buru.

Setelah kembali ke depan, EL menghela nafas lega. Sereia tidak kabur. El menaruh makanan di atas meja di depan Sereia disampng segelas teh. Sereia bahkan masih belum emminum tehnya.

"Apakah yang satu ini aku juga harus memaksamu?" tanya El. "Tenang saja. Aku tidak menaruh sesuatu di dalamnya."

"Mau sampai kap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status