Share

Bab 20. Susu

[Tunggu Mas diparkiran! Awas aja kalau sampai kabur lagi!]

Laila menghela nafas pasrah menerima pesan berupa peringatan dari suaminya itu. Dengan malas ia memasukan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Ayo, Na," ujarnya kepada Dena.

Dena mengangguk yang kemudian berjalan keluar dari kelas.

"Laila, sekarang ... apa Bara mulai menunjukan sifat aslinya?" Dena berucap, menyamakan langkah kakinya.

Laila bergeming. Menggeleng pelan. "Belum, atau mungkin memang belum waktunya," jawabnya acuh.

"Ha? Maksudmu?" Dena tidak mengerti akan ucapan Laila itu.

"Em, maksudku. Mungkin, dia akan menunjukannya saat aku jatuh cinta padanya. Kau tahu kan, kalau seseorang sudah jatuh cinta dirinya akan nampak bodoh di hadapan orang yang dia cintai. "

Dena mengangguk membenarkan. "Kau belum mempertanyakan tentang kejadian malam itu?" tanya Dena membuat langkah Laila seketika terhenti.

"Aku ingin mempertanyakan hal itu,Na. Tapi ... aku takut pertanyaan itu malah membuatku terjebak. Aku--aku takut kalau Mas Bara ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status