Share

Bab 23. Sebuah Kebenaran?

Plak!

Kepala Laila reflek menoleh ke kanan saat sebuah tamparan mendarat di pipi kirinya. Dengan sigap Laila memejamkan matanya sembari menyentuh pipinya yang terasa panas. Matanya nampak berkaca-kaca akibat tamparan keras itu. Seumur hidup, orangtuanya saja tidak pernah menamparnya tapi orang lain?

Sherin mengerang marah. Darahnya mencapai ubun-ubun. Menatap Laila dengan sorot penuh kebencian. Bahkan tangannya tidak menyesal telah menampar mukanya. Tamparan itu tidak sebanding dengan apa yang wanita di depannya ini lakukan.

"Itu hukuman lo Laila! Hukuman lo karena ngebiarin Bara merasakan penderitaannya!" Laila menoleh mendengar teriakan dari Sherin.

Nafas Sherin narik-turun. "Lo itu istrinya atau bukan, ha?!"

Laila melepaskan tangannya dari pipi. "Sherin! Pelankan suaramu! Atau--"

"Atau apa? Lo mau mukul gue, tampar gue?" Laila terdiam menahan emosinya. Ia benar-benar tidak mengerti akan pusat permasalahan ini. Semuanya ... dirinya benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sebenarn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status