Share

Bab 22. Ditampar

"Sayang, Mas Bara mau keluar dulu ya. Lagi ada urusan sebentar."

Kini mereka tengah berada di kamar Bara. Sejam lalu mereka sudah pulang—menuju kediaman Bara.

Laila yang tengah berbaring itu beranjak bangkit—duduk. Menatap suaminya yang tengah menyisir rambut. Begitu rapi dan nampak lebih keren. Ah, suaminya itu memang selalu keren. Memancarkan aura ketampanan.

"Sore begini? Ada apa, Mas?"

Bara tersenyum samar. Menyimpan sisir yang baru ia gunakan. Tangannya mengambil parfum —menyemprotkannya pada sebagian tubuhnya.

"Hanya urusan pekerjaan, sayang." Bara melangkah menuju ranjang sang istri. Wangi parfum menyeruak memenuhi ruangan itu.

"Oh, iya. Nanti Mas bakal nyariin asisten rumah tangga buat istri Mas tercinta ini." Bara mencubit pelan hidung mungil Laila. Membuat Laila berdecak saat itu juga.

"Senang gak? Kalau enggak senang, Mas... "

"Senang kok. Laila senang." Laila berseru bahagia. Tentu saja ia senang. Itu berarti dirinya tidak akan kesepian dan dia tidak akan terlalu takut jik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status