Share

Bab 141. Menunggu

Laila menggerutu dalam hatinya. Karena mimpi buruk itu membuat Laila semakin melajukan mobilnya di atas rata-rata. Sedang Bu Rahayu yang berada di sebelahnya hanya bisa komat-kamit berdoa agar bisa selamat. Jantungnya semakin berdebar saja.

"Aduh, Laila ... pelan-pelan, jantung saya rasanya mau copot nih!"

Laila menghela nafas, sedikit memelankan lajunya.

"Maaf ya Bu. Habisnya Laila benar-benar telat ini."

Bu Rahayu mengerti. Tapi, salah siapa juga coba bangunnya kesiangan? Kan jadinya harus dikejar waktu.

"Lagian kamu habis ngapain sampe telat bangun? Untung saya tadi yang udah bangunin kamu, kalau enggak. Pasti bakal lebih dimarahin kan?"

Laila benar-benar mengutuk dirinya. Lagipula salah Bu Rahayu juga yang sudah membuatnya seperti ini. Jika saja tadi tidurnya tidak terganggu, mungkin mimpi menyeramkan itu tidak akan terjadi. Dan tentu dirinya tidak akan telat begini.

"Iya deh Bu. Laila minta maaf." Pada akhirnya hanya itu yang keluar dari mulut Laila.

Sampai beberapa menit ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status