Share

Bab 49 - Menyadari Sesuatu

Zulfa Zahra El-Faza

Setelah perdebatan panjang, di sinilah kami sekarang. Terbuai dalam dingin dan sejuknya angin malam yang bertiup kencang.

Untuk pertama kalinya Gus Fatih mengomel padaku karena keinginanku.

Ah, ralat! Keinginan anak kami. Tetapi dia tidak memiliki pilihan lain selain menuruti.

Setelah mood swing yang kualami, aku meminta Gus Fatih mengajakku keluar jalan-jalan. Benar-benar tiba-tiba dan aku tahu ini keinginan anaknya.

Pada Gus Fatih masalahnya bukan pada jalan-jalan itu sendiri, tapi pada keinginan jalan-jalanku yang memintanya memboncengku menaiki motor.

“Ini malam, Cah Ayu. Tadi baru saja hujan dan udaranya benar-benar dingin sekarang. Kamu beneran mau jalan-jalan naik motor?” Begitu katanya kemudian menceramahiku panjang lebar yang intinya memintaku tetap di ndalem saja atau pergi menaiki mobil jika memang masih mau jalan-jalan bersamanya. “Kalau kamu masuk angin bagaimana, hm? Angin malam tidak baik untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status