Share

Bab 42 - Aneh

Zulfa Zahra El-Faza

Di luar rumah makan, seorang pegawai mendatangi kami bertiga mengantar minuman.

Aku tidak ingat Gus Fatih ataupun Laila memesan minuman itu sebelumnya. Tiga gelas orange squash dengan sedotan bergaris merah putih. Karena aku sendiri juga tidak memesan apa pun.

“Matur nuwun, Yu.”

Gus Fatih mengucapkan terima kasih kepada laki-laki pengantar minuman itu. Nametag BAYU terpasang di saku kiri kemejanya.

Laki-laki bernama Bayu itu tersenyum. “Kentang goreng dan nasi kuningnya masih disiapkan di belakang, Gus,” ucapnya kemudian berjalan mundur. Persis cak-cak santri yang ada di ndalem ketika selesai menyuguhkan kudapan.

“Wah, Mas tahu aja kalau aku kepengin makan nasi kuning.” Laila berbisik lirih ke arah Gus Fatih.

Meja kecil yang kami duduki berbentuk lingkaran dengan tiga kursi yang kami duduki memutar. Jadi bertiga kami duduk saling bersisian. Aku bisa mendengar dengan jelas ucapan Laila.

Gus Fa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status