Share

Bab 45 - Gus Fatih, Gus Adhim, Gus Aji

Hujan turun mengguyur. Tanpa tanda. Merintik lebat meski tak deras. Di antara bungkusan hujan, mobil sedan Fatih menderum turun perlahan dari dataran yang lebih tinggi.

Hari menjelang petang. Setelah mengimami salat Asar di dangau rumah makan miliknya, laki-laki itu memutuskan mengajak Zulfa dan Laila kembali ke pesantren. Namun siapa sangka, di tengah perjalanan langit tiba-tiba merintikkan airnya padahal sebelumnya tampak begitu cerah tanpa gelayut awan mendung sedikit pun.

Zulfa duduk diam di samping kiri suaminya itu. Dan seperti sebelumnya pula, Laila duduk di belakang mereka di jok kursi penumpang belakang. Menyenandungkan lagu berbahasa Arab yang tidak pernah Zulfa dengar sebelumnya sembari mengutak-atik kamera guna meneliti gambar hasil jepretannya. Semacam qashidah, tetapi bukan selawat. Dari lirik-liriknya yang dapat Zulfa artikan, Laila menyanyikan lagu yang mengisahkan pasal cinta dan kerinduan.

Zulfa ingin bersuara, tetapi wajah Fatih yang tam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status