Share

45. Kenangan Pahit

Dengan langkah pelan, Andra berjalan di koridor rumah sakit menuju kamar rawat inap anaknya. Wajahnya yang kusut tidak bisa lagi disembunyikan. Di tambah dengan luka di wajahnya yang tidak bisa ditutupi oleh apapun. Andra hanya menggunakan es batu untuk sedikit mengurangi rasa nyeri di wajahnya.

Sebelum masuk ke dalam kamar, dia menarik napas dalam dan menghembuskannya kasar. Perlahan dia membuka pintu dan melihat keadaan kamar yang sudah gelap. Bisa dipastikan jika Putri dan Dina sudah terlelap. Sebenarnya ini bukan waktunya dia untuk berjaga, tetapi Andra ingin datang untuk melihat dua wanita yang ia sayangi.

Andra berdiri di samping ranjang dan menatap anaknya dengan lembut. Tangannya terulur untuk mengelus kepala Dina dengan sayang. Perlahan senyum tipis mulai terukir di wajahnya. Melihat wajah Dina membuat perasaannya sedikit demi sedikit membaik. Andra bergerak mencium kening anaknya dan beralih pada Putri. Wanita itu tertidur di sofa dengan tubuh yang meringkuk.

Melih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status