Share

44. Klarifikasi Buaya

Suara pintu yang tertutup rapat membuat dua orang yang duduk di sofa itu mulai menegang. Tama berjalan mendekat dan berdiri di depan Gevan dan Olin dengan tangan yang terlipat di dada. Kali ini wajahnya terlihat kaku karena masih marah dengan aksi Gevan dan Olin.

"Maaf, Mas." Olin menunduk sambil memainkan jari-jarinya.

Melihat kekasihnya yang menunduk merasa bersalah, Gevan meraih tangan Olin dan menggenggamnya erat. Dia menatap Tama untuk memintanya bersikap santai. Gevan tidak suka melihat Olin terintimidasi seperti ini meskipun semua kekacauan ini juga salah mereka.

"Siapa yang mau jelasin?" tanya Tama.

Olin melepas tangan Gevan yang menggenggamnya dan menunjuk pria itu, "Tanya sama dia. Apa lagi yang mau disembunyiin," sindirnya.

Gevan meringis mendengar itu. Wajar jika Olin marah. Ketenangannya terusik dengan kedatangan Andra yang tiba-tiba. Baru mengenal tetapi pria itu sudah mengibarkan bendera perang dengan mengungkit nama Putri di hadapan Olin. Tentu itu saja s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status