Share

46. Selalu Terpesona

Di ruang tengah, Olin memejamkan matanya erat dan satu detik kemudian dia kembali membukanya. Dia mencoba untuk fokus melipat pakaian bersih di depannya. Saat kembali merasakan tarikan pelan pada lengannya, Olin kembali memejamkan mata sambil menarik napas dalam. Kesabarannya sedang diuji saat ini. Tentu saja oleh satu manusia yang akhir-akhir ini selalu menempel padanya.

"Mas, lepasin dulu. Aku lagi beresin baju."

Gevan berdecak mendengar ucapan Olin. Sedari tadi dia memang merebahkan diri di samping Olin sambil memeluk lengan wanita itu. Televisi yang menyala di hadapan mereka seolah tengah menonton aksi manjanya saat ini.

"Ayo lah, Sayang." Gevan dengan manja memasukkan wajahnya di pinggang Olin.

"Males ah, Mas. Lagian mendadak banget."

"Johan ngabarinnya telat." Gevan mengerucutkan bibirnya.

Olin menyelesaikan pakaian terakhir dan mulai menatap Gevan. Tangannya terulur untuk mengusap dahi pria itu. Tidak ada lagi rasa canggung di antara mereka. Meskipun begitu, Oli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status