Share

52. Penyesalan Terdalam

Penyesalan memang diciptakan bukan tanpa alasan. Gevan menyesal tidak menuruti kata hatinya sejak awal. Perasaannya sudah tidak enak saat akan berangkat ke Bali, tetapi dengan bodohnya dia tetap datang ke tempat ini. Tempat yang seharusnya menjadi tempat yang bahagia untuk sahabatnya tetapi malah menjadi tempat petaka untuknya.

Suara keras Gevan terdengar menggelegar di seluruh ruangan. Tidak peduli jika teriakannya bisa membangunkan seseorang di sampingnya, Gevan terus mengumpat. Dia bangkit dari kasur dan berjalan menjauh. Tangannya dengan reflek meremas rambutnya dan tanpa sadar berubah menjadi jambakan. Rasa sakit di kepalanya seolah menghilang digantikan dengan rasa panik.

Ya panik, bagaimana Gevan tidak panik jika bangun di pagi hari dengan seorang wanita di atas kasurnya. Sialnya lagi wanita itu bukanlah kekasihnya, justru dia adalah musuh dari kebahagiaannnya, Putri.

"Sialan! Bangun lo." Gevan kembali mengumpat dan berteriak pada Putri.

Teriakannya mulai berhasil m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status