Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai

Cintaku Mati Bersama Kontrak yang Usai

By:  BerthaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
6 ratings. 6 reviews
50Chapters
4.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tamara telah menikah dengan Carlos selama dua tahun. Selama itu, dia bukan hanya seorang istri, tetapi juga seorang pembantu yang selalu melayani suaminya. Dia mengorbankan segalanya, bahkan merendahkan dirinya. Dua tahun cukup untuk mengikis habis cinta terakhir yang tersisa dalam hatinya. Saat cinta pertama Carlos kembali ke negara ini, sebuah perjanjian perceraian mengakhiri segalanya. Sejak itu, mereka tak lagi saling berutang apa pun. "Carlos, tanpa cinta di hatiku, apakah aku masih sudi menoleh ke arahmu?" Carlos menandatangani perjanjian perceraian itu. Dia yakin Tamara mencintainya dengan segenap hati. Jadi, bagaimana mungkin wanita ini benar-benar pergi? Dia menunggu Tamara menyesal, menangis, dan kembali padanya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya .... Kali ini, tampaknya Tamara benar-benar tidak mencintainya lagi. Kemudian, kebenaran yang tersembunyi selama ini akhirnya terungkap. Ternyata, selama ini Carlos yang salah paham pada Tamara. Dia panik, menyesal, memohon ampun, meminta kesempatan untuk kembali bersama. Namun, Tamara yang muak dengan semua itu langsung membuat pengumuman mencari suami baru. Carlos terbakar api cemburu. Dia menggila dan hampir kehilangan akal sehat. Dia ingin memperbaiki segalanya dan memulai dari awal, tetapi kali ini dia bahkan tak lagi memenuhi kualifikasi untuk mengejar Tamara.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Pada hari Tamara Raveena memutuskan untuk bercerai, ada dua hal yang terjadi.Pertama, cinta pertama Carlos kembali ke negara ini. Demi menyambutnya, Carlos menghabiskan puluhan miliar untuk memesan kapal pesiar dan menghabiskan dua hari dua malam yang penuh gairah bersama wanita itu di sana. Berita tentang mereka yang akan kembali bersama pun menyebar di mana-mana.Kedua, Tamara menerima undangan dari seniornya untuk kembali ke perusahaan yang dulu mereka dirikan bersama dan menjabat sebagai direktur. Sebulan lagi, dia akan pergi.Tentu saja, tidak ada yang peduli dengan apa yang akan dia lakukan. Di mata Carlos, dirinya hanyalah pembantu yang menikah dengannya dan menjadi bagian dari Keluarga Suratman.Jadi, tanpa memberi tahu siapa pun, Tamara menghapus semua jejak keberadaannya di rumah Keluarga Suratman selama dua tahun terakhir. Dia diam-diam membeli tiket pesawat untuk pergi.Tiga hari lagi, segala sesuatu di sini tak ada hubungannya lagi dengannya. Dia dan Carlos akan menjadi o...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
wiwi anindri
cerita cukup baik, hanya seringkali pengulangan karakter terlalu banyak
2025-04-13 22:39:07
0
user avatar
Wiwin Winarsih
lanjutkan cerita ya donk ...Certa yang bagus saya tunggu pembaruannya
2025-04-13 16:35:50
0
default avatar
Nhany6976448366
apa ceritanya gak lanjut ya....kok gak ada pembaharuan sih....pdhl ceritanya ditunggu loh....
2025-04-13 16:03:18
0
user avatar
Aku Orang Baik
ceritanya baguss, lanjutkan dong kam
2025-04-12 12:39:12
0
user avatar
sukriani sahibuddi
bagus bgt ceritanya
2025-04-10 16:05:51
0
user avatar
Dian
bagus,,suka ma cerita nya
2025-04-10 09:39:23
0
50 Chapters
Bab 1
Pada hari Tamara Raveena memutuskan untuk bercerai, ada dua hal yang terjadi.Pertama, cinta pertama Carlos kembali ke negara ini. Demi menyambutnya, Carlos menghabiskan puluhan miliar untuk memesan kapal pesiar dan menghabiskan dua hari dua malam yang penuh gairah bersama wanita itu di sana. Berita tentang mereka yang akan kembali bersama pun menyebar di mana-mana.Kedua, Tamara menerima undangan dari seniornya untuk kembali ke perusahaan yang dulu mereka dirikan bersama dan menjabat sebagai direktur. Sebulan lagi, dia akan pergi.Tentu saja, tidak ada yang peduli dengan apa yang akan dia lakukan. Di mata Carlos, dirinya hanyalah pembantu yang menikah dengannya dan menjadi bagian dari Keluarga Suratman.Jadi, tanpa memberi tahu siapa pun, Tamara menghapus semua jejak keberadaannya di rumah Keluarga Suratman selama dua tahun terakhir. Dia diam-diam membeli tiket pesawat untuk pergi.Tiga hari lagi, segala sesuatu di sini tak ada hubungannya lagi dengannya. Dia dan Carlos akan menjadi o
Read more
Bab 2
Carlos menggendong Verona dan berjalan keluar dengan langkah besar. Saat melewati pintu, bahunya bertabrakan dengan Tamara, membuat Tamara terhuyung dan jatuh ke ambang pintu.Rasa sakit di punggung kaki dan betisnya membuatnya secara refleks menggenggam tepi pintu. Berbagai tatapan dari dalam ruangan tertuju padanya, dari menghina sampai mencemooh ....Namun, Tamara sudah tidak peduli lagi. Dia perlahan berbalik, lalu bersandar pada dinding dan meninggalkan tempat itu dengan susah payah.​ Setibanya di klinik, seorang perawat mengobati lukanya. Saat melihat luka di punggung kakinya, perawat itu terkejut sampai menarik napas. Lepuh di kakinya telah membengkak sepenuhnya, yang terbesar bahkan seukuran roti kecil, sementara yang lainnya seperti untaian mutiara. Sungguh pemandangan yang mengerikan.​"Astaga! Kok bisa sampai separah ini?" tanya perawat itu dengan kaget.​Tamara menahan rasa sakitnya sepanjang jalan, sehingga otot-otot wajahnya menjadi kaku dan tidak mampu menjawab sepatah
Read more
Bab 3
Carlos terdiam selama satu detik. Bibirnya mengatup rapat, menatap lawan bicaranya, tetapi akhirnya tidak mengatakan apa-apa.Tamara mendengarkan percakapan mereka, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman sinis.Dia adalah istri Carlos, tetapi entah kenapa situasinya terasa seolah-olah mereka barulah pasangan yang sebenarnya dan dia hanya seorang pelakor.Carlos berjalan di depan, sementara Verona mengikuti di sampingnya. Meskipun Tamara tidak menggubris wanita itu, kenyataannya wanita jalang tidak akan berhenti berulah."Rara, kamu pasti sangat sakit ya? Maaf, waktu itu Carlos pikirin karierku, jadi bawa aku duluan ke rumah sakit. Jangan salahin dia." Verona berbicara dengan nada lembut.Tamara menyeringai tipis, lalu berkata dengan nada datar, "Nggak kok. Lagi pula, dalam hatinya, kamu yang paling penting."Dia hanya mengatakan fakta. Namun, di telinga Carlos, itu terdengar seperti sindiran yang menusuk.Dengan nada kesal, dia menegur, "Apa maksud nada bicaramu itu? Memang benar
Read more
Bab 4
Setibanya di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tamara tidak menyalakan lampu di ruang tamu, karena malam ini kemungkinan besar Carlos sedang bermesraan dengan Verona di luar. Pria itu pasti tidak pulang.Setelah mengambil kotak P3K dengan tubuh yang masih terasa sakit, dia perlahan berjalan menuju kamar kecilnya.Dua tahun pernikahan ini hanya sebatas status. Carlos menjaga kesuciannya demi cinta pertamanya, bahkan tidak membiarkan Tamara mendekati kamar utama.Sebenarnya ada bagusnya. Setidaknya, dia tidak perlu membayangkan dirinya pernah disentuh oleh pria itu. Hanya memikirkannya saja sudah membuatnya merasa jijik.Tamara membersihkan luka di siku dan punggung kaki seadanya serta mengoleskan obat. Dia bahkan tidak punya tenaga untuk mengembalikan kotak P3K ke tempatnya lagi. Dia hanya meletakkannya di nakas, berniat merapikannya besok pagi.Setelah mengganti pakaian dan berbaring, begitu menekuk pinggangnya sedikit, rasa sakit di tulang ekornya membuatnya tak kuasa men
Read more
Bab 5
Di dalam kamar, Tamara awalnya sudah tertidur. Namun, suara ketukan keras di pintu dan teriakan membuatnya terbangun. Dia mengerutkan alis, menyalakan lampu, lalu berjalan ke pintu dengan kaki pincang."Tam ...." Di luar, Carlos baru saja ingin menggedor lagi dengan keras, tetapi tangannya mengenai udara."Kenapa kamu pulang? Tengah malam begini kenapa gedor-gedor pintu?" Nada suara Tamara tidak ramah, terdengar penuh ketidaksabaran.Melihat sikapnya ini, Carlos semakin marah. Dia langsung meraih lengan Tamara dan berkata dengan penuh kesal, "Kenapa aku pulang? Memangnya salah kalau aku pulang ke rumah sendiri?"Dalam sekejap, ketidaksabaran di wajah Tamara menghilang, digantikan ekspresi yang menunjukkan rasa sakit.Carlos mengira dia ketakutan karena dimarahi dan kembali menjadi sosok yang penurut. Namun, tangan Tamara yang satu lagi justru berusaha menarik tangan Carlos, membuatnya sadar ada yang aneh dengan sensasi di telapak tangannya.Begitu dia melepaskan genggamannya dan meliha
Read more
Bab 6
Sepanjang malam sampai pagi, Carlos tidak bisa tidur nyenyak. Lambungnya sudah terbiasa dengan perawatan terbaik. Meskipun minum obat, rasa tidak nyaman itu tetap ada.Sebelum alarm berbunyi, dia sudah bangun. Saat hendak keluar kamar, dia melihat Tamara yang baru saja membuka pintu di seberang."Kamu mau ke mana?" tanya Carlos secara refleks."Masak," jawab Tamara datar, lalu menutup pintu dan menuju dapur dengan tertatih-tatih.Carlos terdiam. Biasanya setiap kali dia keluar kamar, sarapan sudah siap. Dia tidak pernah memperhatikan bahwa Tamara sudah bangun sejak pukul 5 pagi untuk menyiapkannya.Melihat langkahnya yang pincang, Carlos akhirnya berkata, "Nggak usah buat sarapan."Tamara menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Selama dua tahun terakhir, dia selalu melayani Carlos. Dia bahkan dipaksa untuk bangun dan memasak saat demam tinggi. Ini pertama kalinya Carlos mengatakan bahwa dia tidak perlu memasak.Dia menunduk, melihat kakinya yang terluka. Dia sempat berpikir ba
Read more
Bab 7
Tamara mendongak menatapnya, mengepalkan tangan. Heh .... Demi memastikan wanita yang dicintainya bisa makan, pria ini malah memaksa dirinya yang terluka parah untuk masuk dapur. Dia benar-benar meremehkan Carlos. Pria ini bahkan tidak memiliki hati nurani."Kalian nggak bisa pesan makanan dari luar? Restoran juga bisa antar makanan, 'kan? Toh kamu juga nggak kekurangan uang," balas Tamara dengan dingin.Carlos menggigit bibirnya, pandangannya turun ke kaki Tamara sebelum dia mengambil ponselnya. Namun, saat itu Verona menyela, "Aku datang ke sini untuk jenguk Tamara dan masak untuknya. Kalau cuma pesan dari restoran, rasanya kurang tulus, 'kan?""Kalau begitu, kamu yang masak dong?" sahut Tamara dengan tidak acuh."Aku nggak terbiasa dengan dapur di sini. Aku baru saja menjatuhkan piring dan membuat Carlos khawatir." Verona berkedip dengan ekspresi polos."Begini saja, Rara, aku akan membantumu. Aku bisa mengantarkan hidangan, anggap saja aku ikut masak ya?"Senyuman Verona tampak cer
Read more
Bab 8
Penampilannya yang tampak rapuh dan menyedihkan itu membuat Carlos langsung sadar dan buru-buru maju untuk menenangkan, "Ini bukan salahmu, jangan nangis."Verona terisak pelan. Carlos membantunya duduk di sofa ruang tamu. Suaranya sangat lembut saat menghibur wanita itu.Di dapur, Tamara merasa sangat menusuk hati saat mendengar percakapan mereka. Carlos tidak pernah menunjukkan sikap selembut itu kepadanya.Namun, sekarang dia tidak mengharapkannya lagi. Dia hanya ingin cepat-cepat pergi dari sini. Sesudah menstabilkan emosinya, dia kembali memasak.Ternyata perceraian lebih sulit dari yang dibayangkan. Awalnya Tamara mengira Carlos akan langsung menyetujuinya, tetapi sepertinya dia harus mencari cara lain.Pria itu boleh saja tidak mencintainya, tetapi tetap ingin menyiksanya. Semua ini adalah balasan atas keserakahannya pada dua tahun lalu.Di ruang tamu, Verona terus dihibur. Dia bersandar di dada Carlos, menikmati kelembutan pria itu, seolah-olah perasaan Carlos terhadapnya tidak
Read more
Bab 9
Di depan pintu kamar mandi, Verona menatap pria yang tampak berantakan dengan penuh kekhawatiran. Dia bertanya, "Carlos, kamu nggak apa-apa? Tamara gimana?"Carlos menjawab dengan galak, "Aku nggak apa-apa, mau ganti baju dulu."Verona berpura-pura ingin membuka pintu kamar mandi, tetapi tangannya ditahan oleh Carlos.Pria itu memelototi pintu kaca sambil berujar, "Jangan masuk, wanita gila itu bakal semprot kamu nanti. Aku rasa dia seharusnya dikurung di rumah sakit jiwa.""Tamara pasti nggak sengaja, jangan marah ...." Verona mencoba menenangkan, berpura-pura menjadi penengah, tetapi yang dia dapat justru makian yang lebih kasar dari Carlos.Di dalam kamar mandi, di balik pintu, Tamara bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas. Dia duduk di lantai, memeluk lututnya. Bibirnya bergetar, tangannya terkepal erat. Kebencian semakin mengakar.Carlos menjijikkan, begitu juga Verona. Mereka benar-benar pasangan yang serasi dan seharusnya dikunci bersama selamanya.Dia tidak seharusnya ik
Read more
Bab 10
Sesampainya di rumah sakit, dokter yang melihat cedera Tamara langsung menegur, mengatakan bahwa dia tidak menyayangi tubuhnya sendiri. Semua lepuhan di kakinya sudah pecah. Jika sampai infeksi, itu bukan masalah sepele.Tamara hanya menunduk diam, menatap kaki yang merah dan penuh luka itu. Bukan karena dia tak peduli, tetapi ... ada orang yang sejak awal memang tak berniat membiarkannya hidup tenang.Dokter melanjutkan pemeriksaan, menemukan tulang ekor Tamara juga lebam parah, lengannya terluka, dan matanya bengkak karena terlalu banyak menangis. Dia tak mengucapkan sepatah kata pun dan tak ada seorang pun yang menemaninya.Beberapa hal ini membuat dokter mulai berspekulasi. Dokter berkata, "Nanti kita rontgen bagian pinggangmu dan aku bantu proses rawat inap. Untuk sekarang, jangan pulang dulu.""Terima kasih, Dokter." Tamara akhirnya bersuara, suaranya serak dan lemah.Perawat yang membantu mengurus rawat inap. Tamara tidak bisa berbaring telentang, hanya bisa tengkurap di ranjang
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status