Share

Keluarga Utama

Penulis: Nafadila
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-29 15:27:34

Karena hari keberangkatan Narendra ke Amerika semakin dekat, keluarga besar Utama pun berdatangan ke Jakarta. Mulai dari kedua orang tua Narendra, adik, tante dan kedua keponakan kembar Narendra. Mereka semua datang bersama setelah menyewa satu gerbong kereta eksekutif dari Solo ke Jakarta. Sebagai menantu yang baik, Adelia berusaha menjamu keluarga suaminya sebaik mungkin meski hubungannya dengan Narendra tidak baik.

"Ambilkan susu untuk Daisy dan Jasmine di tas yang ada di lantai dua, Adel."

"Coba ini meja makan dirapikan terlebih dahulu, kau ini istri tapi tidak bisa merawat rumah. Tidak berguna sekali!"

"Sungguh malu Rendra punya istri sepertimu, Adel. Tidak bisa apa-apa."

"Adel, mana susu Jasmine?"

"Adel tempat sampah dimana?"

"Adel mana teh hangat miliku?"

"Adel..Adel..Adel.."

Teriakan demi teriakan tidak berhenti saling bersahutan terdengar di rumah Narendra yang tiba-tiba ramai, semua tamu itu memperlakukan Adelia seperti pembantu disaat tuan Wijaya Utama ayah Narendra tidak ada. Tidak terkecuali Nyonya Cintya Wijaya, ibu Narendra. Wanita anggun itu juga sangat membenci Adelia. Dalam hidup Cintya Wijaya nama besar dan kedudukan adalah hal yang paling penting, karena itu ketika suaminya meminta Adelia menikah dengan Narendra untuk menggantikan Aralia kakaknya yang meninggal karena kecelakaan demi balas budi pada keluarga Adelia sontak Cintya Wijaya menolak keras.

Namun karena kekuasaan keluarga Wijaya dipegang sepenuhnya oleh suaminya, Wijaya Utama alhasil Cintya tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan putra kebanggannya menikahi seorang pegawai kantoran rendahan seperti Adelia yang tidak masuk dalam kriteria Cintya Wijaya.

Melihat Adel yang acak-acakkan membuat Cintya Wijaya menutup hidungnya, setelah seharian menjadi pesuruh lima orang tanpa henti membuat tubuh Adelia dibanjiri keringat yang membuatnya terlihat lepek dan berantakan.

"Pantas saja putraku tidak betah dirumah, penampilanmu tidak ubahnya seperti tukang sampah, Adelia," ucap Cintya Wijaya dengan tetap menutup hidungnya dengan tangan.

"Suamiku benar-benar buta, memilihmu menjadi istri Rendra."

Adelia menggigit bibir bagian dalamnya kuat-kuat mendengar hinaan ibu mertuanya. "Maafkan saya kalau mengecewakan anda, Mom..."

"Stop! Jangan gunakan mulut kotormu itu memanggilku dengan sebutan Mommy, aku tidak sudi kau memanggilku dengan panggilan itu. Dan asal kau tahu, kakakmu si Aralia itu juga aku larang memanggilku dengan panggilan Mommy. Jadi jangan berani-berani kau memanggilku dengan panggilan itu." Cintya Wijaya langsung memotong perkataan Adelia dengan suara meninggi.

Bibir Adelia terbuka lebar saat mendengar perkataan ibu mertuanya, Adelia sangat terkejut dengan kalimat yang baru didengarnya beberapa detik yang lalu. Pasalnya selama Aralia hidup, dia selalu memuji keluarga suaminya yang sangat baik padanya. Termasuk ibu mertuanya yang kini menjadi ibu mertua Adelia.

“Keluarga kami adalah keluarga terpandang, kalau bukan karena perjanjian bodoh yang dibuat suamiku dengan ayah kalian sumpah demi Tuhan, aku tidak akan mengizinkan putra tunggalku menjadi suami dari kakak beradik bodoh seperti kau dan Aralia itu,” imbuh Cintya Wijaya kembali dengan congkaknya.

Detak jantung Adelia berpacu dengan sangat cepat mendengar perkataan ibu mertuanya, selama dua minggu menjadi istri Narendra akhirnya Adelia mendapatkan kenyataan baru yang sangat menyakitkan seperti ini. Ternyata selama satu tahun menikah dengan Narendra kakak semata wayangnya itu menutupi kenyataan sepahit ini, oh Aralia yang malang.

Saat Cintya Wijaya ingin kembali memberikan kalimat menyakitkan untuk Adelia tiba-tiba dari arah pintu depan Wijaya Utama sang suami dan putra kebanggannya Narendra masuk, dengan kasar Cintya Wijaya menabrak tubuh Adelia dan berjalan menyambut kedua arjuna kesayangannya itu dengan tangan terbuka.

“Lho, kalian belum tidur? Aku kira kalian sudah tidur,” tanya Wijaya Utama dengan suaranya yang lembut dan bijaksana seperti biasa saat istrinya mendekat padanya.

“Mana mungkin aku bisa tidur disaat suami dan putra kesayanganku masih mengobrol di luar, yang baru akan tidur justru Adel. Adel baru saja berpamitan padaku, sepertinya melihat kita sekeluarga datang dia sedikit keberatan.” Cintya Wijaya menjawab pertanyaan suaminya sekaligus menjelekkan Adel di hadapan suami dan putranya.

Tatapan Wijaya Utama pun langsung tertuju pada Adelia yang saat ini sedang menundukkan kepalanya dengan kedua tangan yang saling beradu, menunjukkan kegugupan yang sedang menderanya. Dengan penuh kehangatan, Wijaya Utama mendekati Adelia dan meraba pucuk kepala Adelia dengan penuh kasih.

“Kau pasti lelah seharian melayani kami semua, nak. Tidurlah kalau kau ingin tidur, Daddy tidak lagi membutuhkan bantuanmu begitu juga dengan Mommy dan keluarga yang lain,” ucap Wijaya Utama lembut, lelaki paruh baya itu berbicara sangat hati-hati pada Adelia seolah takut melukai hati menantu barunya itu.

Adelia mengangkat wajahnya menatap satu-satunya keluarga Utama yang hanya baik kepada dirinya itu dengan mata berkabut. “Bolehkan aku tidur, Tuan?”

Kedua mata Wijaya Utama membeliak lebar. “Tuan? Aku ayah mertuamu, Adel. Seharusnya kau memanggilku dengan panggilan Daddy, sama seperti yang dilakukan Rendra.” Suara Wijaya Utama meninggi memenuhi seluruh ruangan di lantai satu.

Seketika tubuh Adelia bergetar, rasanya saat ini ada tangan-tangan tak kasat mata yang berusaha menariknya turun ke lantai untuk berlutut dan meminta maaf pada Wijaya Utama yang terlihat marah saat ini. Akan tetapi Adelia masih cukup waras untuk tidak melakukan hal sebodoh itu yang tentunya akan membuat Wijaya Utama akan semakin marah.

“M-maaf, Daddy... a-aku hanya terlalu gugup untuk...”

“It’s ok Adel, Daddy tahu. Tapi cukup sekali ini saja kau melakukan kesalahan itu, ya. Sekarang kau naik ke kamar, mandi dan segarkan tubuhmu. Setelah itu tidur dengan nyaman, nanti Rendra menyusul.” Seperti seorang ayah kandung, Wijaya Utama memotong perkataan Adelia dengan bahasa yang lembut. Sungguh sangat bertolak belakang dengan yang dilakukan Cintya saat berbicara dengan Adelia beberapa saat yang lalu.

Rasa gugup Adelia semakin bertambah saat mendapatkan kebaikan ayah mertuanya, sungguh saat ini Adelia ingin sekali langsung memeluk lelaki itu dengan erat dan mengatakan terima kasih. Namun karena sadar ada dua pasang mata yang menatapnya bak kotoran yang menjijikan saat ini, Adelia membatalkan niatnya dan menguburnya dalam-dalam. Masuk kedalam keluarga Utama ternyata adalah pilihan yang salah untuk Adelia.

“Naiklah ke atas dan beristirahatlah, Adel,” ucap Wijaya Utama kembali mengulangi perkataannya.

“K-kalau begitu Adel pamit untuk tidur terlebih dahulu, permisi Daddy, Mommy,” pamit Adelia terbata.

Wijaya Utama menganggukkan kepala mendengar perkataan Adelia, dengan senyum mengembang lelaki itu mengulurkan tangan mempersilahkan Adelia untuk naik ke lantai dua. Saat melewati ayah mertuanya secara tidak sengaja Adelia melihat tatapan membunuh dari Narendra yang terarah kepadanya, namun karena saat ini seluruh tubuhnya terasa sangat pegal karena belum beristirahat sejak pagi akhirnya Adelia mengacuhkan Narendra dan memilih untuk tetap naik ke lantai dua.

“Dasar perempuan tidak tahu sopan santun.” Narendra mengutuk Adelia dalam hati penuh kebencian.

Bersambung

Bab terkait

  • My Posesif Husband   Diary Ara

    Narendra masuk kedalam kamarnya setelah Adelia selesai mengeringkan rambut dan mengaplikasikan krim malam diwajahnya, dari wajahnya terlihat sekali kalau Narendra sangat muak melihat Adel duduk di depan meja rias.“Jangan senang dulu, besok pagi aku akan mengatakan semuanya pada ayahku kalau kita akan berpisah,” ucap Narendra dingin seperti biasanya.Adelia tersenyum mendengar perkataan Narendra. “Silahkan Mas, kalau Mas butuh bantuan aku siap membantu Mas Rendra bicara pada Pak Wijaya.”Kemarahan Narendra yang sudah sampai ubun-ubun langsung lenyap ketika mendengar perkataan Adelia. “Apa kau bilang?”Adelia membalik tubuhnya menghadap Narendra yang masih berdiri sambil berkacak pinggang. “Aku akan membantu Mas Rendra bicara ke Pak Wijaya kalau kita tidak cocok dan memutuskan untuk berpisah setelah Mas Rendra kembali dari USA,” jawab Adelia lembut sambil tersenyum.Selama beberapa detik Narendra terhi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • My Posesif Husband   Berpamitan

    Adelia menatap wajahnya di cermin untuk memastikan riasan wajahnya terpoles dengan sempurna, tidak tidur selama semalam suntuk karena membaca buku harian milik sang kakak membuat lingkar hitam yang sangat jelas dibawah mata Adelia. Karena itu Adelia memilih menggunakan sedikit riasan untuk menutupi lingkaran hitam itu ketimbang harus terbaring diranjang dan pura-pura sakit."Semangat Adel, demi Kak Ara. Kau pasti bisa." Adelia bergumam lirih, mencoba untuk memberikan semangat untuk dirinya sendiri.Setelah merasa semuanya siap, Adelia lalu keluar dari kamarnya dan bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makan pagi keluarga Utama. Pekerjaan Adel tidak terlalu berat pagi ini, dia hanya membuatkan teh hangat di jar besar dan memanggang roti dan membuat sunny upside egg menu khusus untuk Narendra. Adelia tahu kalau Narendra suka sunny upside egg dari buku harian Ara yang dibacanya tadi malam.Kurang dari lima belas menit semua menu makan pagi tersaji di meja makan, m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • My Posesif Husband   Sekretaris Pribadi

    Sydney, Australia. 10.00 PM.Suasana tidak nyaman terjadi di kantor CEO William Corp pasca didatangi seorang wanita paruh baya yang datang membawa pengacara, wanita paruh baya itu adalah Rachel Simpson ibu sang mantan mertua CEO William Corp yang bernama Jarvis Alexander William.“Uang kompensasi yang kau berikan pada putriku sangat sedikit, Jarvis. Seharusnya kau malu dengan jabatanmu di kantor ini, orang-orang diluar sana akan menertawakanmu!” hardik Nyonya Rachel dengan nada tinggi.Jarvis yang sejak sepuluh menit yang lalu hanya diam, kini tersenyum menatap mantan ibu mertuanya yang sudah menyinggung soal uang kompensasi yang diberikannya pada Valentina mantan istrinya.“Lima juta dolar itu angka yang sangat kecil untuk putriku, apa kau sudah gila, Jarvis!” imbuh Nyonya Rachel menyinggung soal uang yang didapatkan Valentina dari Jarvis atas perceraian mereka. “Kau seorang CEO perusahaan besar, William Corp m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • My Posesif Husband   Pesona Jarvis

    Adelia memejamkan kedua matanya saat pertama kali menginjakkan kaki di bandara, meski sudah menguatkan hati untuk tidak terbawa perasaan tetap saja air matanya jatuh membasahi wajah cantiknya yang sedikit pucat. Berusaha tegar sejak masih berada di bandara Soekarno-Hatta kini Adelia meneteskan air matanya dengan deras."Kau harus kuat, Adel. Saat ini kau benar-benar seorang diri, sebelum Narendra menceraikanmu sepuluh bulan lagi kau harus sudah punya pekerjaan dan tabungan untuk melanjutkan hidup. Semangat, Adelia. Kau pasti bisa!"Adelia bicara dalam hati, menguatkan dirinya saat berjalan keluar dari bandara. Kedua mata bulatnya bergerak-gerak mencari taksi untuk segera pergi ke hotel yang sudah dibooking tadi malam saat masih berada di Jakarta, tidak mendapatkan kesulitan yang berarti akhirnya Adelia berhasil mendapatkan sebuah taksi yang dibawa seorang drive

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • My Posesif Husband   Terpesona

    Menikmati wine di saat matahari masih tinggi ternyata bukan ide yang buruk, Jarvis terlihat sangat menikmati suasana bar yang dipilih Calvin hari ini. Beberapa kali Jarvis mengumbar senyum memikatnya pada beberapa pelayan wanita yang berlalu lalang di hadapannya. Calvin hanya tersenyum kecil melihat tingkah sang tuan, seperti biasanya.“Bar ini cukup lumayan,” ucap Jarvis pelan memberikan penilaian pada bar yang sedang menjadi tempatnya minum, cukup lumayan untuk ukuran seorang Jarvis tentunya berbeda dengan standar orang lain. Dan hanya Calvin yang sangat paham dengan selera seorang Jarvis Alexandre William.Rencana Jarvis untuk hanya menikmati beberapa gelas wine berubah total, keadaan bar yang menjadi semakin ramai membuat niat Jarvis untuk pulang cepat hilang. Kemunculan beberapa orang yang pernah datang ke William Corp-lah yang menjadi alasan J

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • My Posesif Husband   First meeting

    William Corp, 9.00 AMDatang lebih cepat dari waktu yang ditentukan membuat Adelia merasa lebih tenang, menjadi satu-satunya warga negara asing yang mendaftar di perusahaan lokal membuat Adelia menjadi pusat perhatian para pelamar lainnya. Beberapa dari mereka bahkan sampai memberikan tatapan tidak sukanya secara terang-terangan pada Adelia dengan langsung memalingkan wajah saat Adelia mencoba untuk membuka percakapan.“Asian huh, kenapa orang asia bisa mendaftar di William Corp? Tidak tahu malu sekali.”“Iya kau benar, perusahaan ini adalah perusahaan besar. Asian girl sepertinya tidak pantas menginjakkan kaki di perusahaan ini.”“Lihat wajahnya, percaya diri sekali dia. Aku ingin lihat b

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-23
  • My Posesif Husband   Your boss

    “Apa pendapatmu tentang tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan, Nona?”Sialan!Pertanyaan yang diajukan Jarvis Alexander William terus berputar dalam kepala Adelia meski sesi interview dengan Jarvis sudah berlalu tiga jam yang lalu, Adelia yang memutuskan untuk langsung mundur dari sesi interview saat itu juga langsung bergegas pergi dari William Corp. Adelia punya firasat jelek dengan perusahaan itu.“Sepertinya wajah tampan, kekayaan berlimpah dan nama besar tidak membuat orang bisa punya pikiran yang waras,” gerutu Adelia jengkel, tanpa sadar tangannya meremas kuat botol air mineral yang sedang dipegangnya.Saat ini Adelia tengah berada disebuah restoran Indonesia yang ditemukannya secara tidak sengaja, karena itu Adelia bebas mengeluarkan sem

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • My Posesif Husband   Khawatir

    Menggunakan pakaian terbaiknya Adelia berangkat menuju William Corp, selama berada di dalam bus Adelia terus mengutuk Jarvis yang sejak kemarin terus menerornya. Adelia awalnya menolak untuk bekerja di William Corp, namun setelah Jarvis mengancamnya dengan denda yang harus dibayar karena melanggar kontrak akhirnya Adelia pun mengalah dan memutuskan menerima tawaran Jarvis untuk menjadi sekretarisnya. Menyadari tujuannya hampir sampai, Adelia kemudian bersiap. Memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Adelia kemudian berdiri dan menunggu didepan pintu keluar bersama para penumpang lainnya yang akan turun. Menjadi satu-satunya orang asia di dalam bus membuat Adelia sedikit waspada, setelah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari para pelamar di William Corp kemarin Adelia menjadi lebih hati-hati. Sampai akhirnya bus berhenti dan semua orang turun Adeli

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03

Bab terbaru

  • My Posesif Husband   Tragedi berulang

    “Ouchh…”“Tahan!”Adelia meringis kesakitan saat Jarvis mengoleskan salep pereda memar di tangannya yang sebelumnya ditarik oleh pria mabuk yang ingin memperkosanya secara beramai-ramai.“Ok, sudah selesai,” ucap Jarvis pelan sembari menutup salep pereda memar yang selama dua tahun terakhir ini menjadi teman setianya. “Sekarang katakan padaku bagaimana bisa kau dikejar-kejar para pemabuk itu? Aku sungguh tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padamu jika tadi aku tidak melintas.”Adelia menundukkan kepalanya dalam-dalam, diingatkan kembali perihal kejadian mengerikan yang baru dilaluinya membuat Adelia kembali merasa tidak aman. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, rasa takutnya kembali.

  • My Posesif Husband   Berhutang nyawa

    Tepat pada jarak lima jengkal, mobil yang datang dalam kecepatan tinggi itu berhasil berhenti. Sehingga tubuh Adelia yang basah dengan keringat tidak tertabrak. Dari arah pedestrian terdengar suara teriakan yang cukup keras dari orang-orang yang melihat adegan itu.“Fuck, siapa malam-malam begini cari mati,” ucap sang pengendara mobil dengan kesal, nafasnya naik turun saat berhasil menghentikan mobilnya tepat waktu.Adelia yang merasa baik-baik saja mengangkat kepalanya perlahan ke arah mobil yang sudah berada dekat sekali dengannya itu, namun karena cahaya lampu mobil yang begitu terang Adelia tidak bisa melihat siapa orang yang berada di dalam mobil itu. Saat sedang menimbang-nimbang apa yang harus dilakukan, Adelia dikejutkan dengan cengkraman salah satu pemabuk yang berhasil menyusulnya.“Lepas

  • My Posesif Husband   Menjemput dewa kematian

    Hari pertama kerja yang melelahkan akhirnya berakhir, Adelia bisa meluruskan tulang punggungnya yang terasa sangat sakit setelah mengikuti pergerakkan Jarvis kesana kemari. Berada di proyek rahasia Jarvis selama lebih dari enam jam tanpa istirahat membuat tubuh Adelia terasa sangat kaku.“Jarvis,” geram Adelia kesal. “Dia itu manusia atau robot? Kenapa tenaganya tidak habis-habis, aku bisa kurus kering jika terus begini.” Adelia melirik ke arah jam weker yang berada di samping ranjangnya.Karena sudah malam sekali, Adelia pun memutuskan untuk segera mandi. Sebelum tidur dia harus membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, meskipun saat ini kedua tumitnya terasa perih jika terkena air karena lecet, Adelia tetap memaksakan diri untuk mandi.Tidak memiliki anggota keluarga membuat Adelia tidak bisa

  • My Posesif Husband   Rasa bersalah

    Selama hampir dua jam meeting berlangsung, Adelia benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Menjadi sekretaris bukanlah sebuah hal sulit untuk Adelia, memiliki pengalaman magang di beberapa perusahaan besar di Jakarta memberinya kemampuan yang baik saat ini.“Baiklah Mr William, sesuai kesepakatan kita akan melanjutkan perbincangan ini ke tingkat yang lebih seriu,” ucap seorang pria berkulit hitam bernama Darren Bray dengan hangat. “Segera aku akan mengirim pengacara pribadiku ke kantor anda untuk menyerahkan surat perjanjian kita.”Bibir Jarvis melengkung tipis. “Saya akan menantikan kedatangan pengacara anda dengan sabar, Tuan. Sungguh sebuah kehormatan untuk kami bisa bekerja sama dengan perusahaan anda.”“Jangan menggodaku, Mr William. Kita semua tahu seperti a

  • My Posesif Husband   First day

    William Corp, 8.00 AM.Kembali menginjakkan kaki di William Corp membuat Adelia sedikit gugup, meskipun yang memanggilnya untuk bekerja adalah sang pemilik perusahaan. Adelia masih sedikit terusik dengan pertanyaan terakhir Jarvis saat menginterview dirinya dua hari yang lalu,“Nona Adelia Fransisca?”“Adelia Fransia.” Adelia membenarkan ucapan seorang wanita yang baru saja memanggil namanya.“Ups my bad, maafkan aku.”Adelia menggeleng. “Tidak apa-apa, Fransisca dan Fransia memang sedikit mirip.”“Namaku Berta, aku manager human resource department di William Corp. Ayo

  • My Posesif Husband   Khawatir

    Menggunakan pakaian terbaiknya Adelia berangkat menuju William Corp, selama berada di dalam bus Adelia terus mengutuk Jarvis yang sejak kemarin terus menerornya. Adelia awalnya menolak untuk bekerja di William Corp, namun setelah Jarvis mengancamnya dengan denda yang harus dibayar karena melanggar kontrak akhirnya Adelia pun mengalah dan memutuskan menerima tawaran Jarvis untuk menjadi sekretarisnya. Menyadari tujuannya hampir sampai, Adelia kemudian bersiap. Memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Adelia kemudian berdiri dan menunggu didepan pintu keluar bersama para penumpang lainnya yang akan turun. Menjadi satu-satunya orang asia di dalam bus membuat Adelia sedikit waspada, setelah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari para pelamar di William Corp kemarin Adelia menjadi lebih hati-hati. Sampai akhirnya bus berhenti dan semua orang turun Adeli

  • My Posesif Husband   Your boss

    “Apa pendapatmu tentang tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan, Nona?”Sialan!Pertanyaan yang diajukan Jarvis Alexander William terus berputar dalam kepala Adelia meski sesi interview dengan Jarvis sudah berlalu tiga jam yang lalu, Adelia yang memutuskan untuk langsung mundur dari sesi interview saat itu juga langsung bergegas pergi dari William Corp. Adelia punya firasat jelek dengan perusahaan itu.“Sepertinya wajah tampan, kekayaan berlimpah dan nama besar tidak membuat orang bisa punya pikiran yang waras,” gerutu Adelia jengkel, tanpa sadar tangannya meremas kuat botol air mineral yang sedang dipegangnya.Saat ini Adelia tengah berada disebuah restoran Indonesia yang ditemukannya secara tidak sengaja, karena itu Adelia bebas mengeluarkan sem

  • My Posesif Husband   First meeting

    William Corp, 9.00 AMDatang lebih cepat dari waktu yang ditentukan membuat Adelia merasa lebih tenang, menjadi satu-satunya warga negara asing yang mendaftar di perusahaan lokal membuat Adelia menjadi pusat perhatian para pelamar lainnya. Beberapa dari mereka bahkan sampai memberikan tatapan tidak sukanya secara terang-terangan pada Adelia dengan langsung memalingkan wajah saat Adelia mencoba untuk membuka percakapan.“Asian huh, kenapa orang asia bisa mendaftar di William Corp? Tidak tahu malu sekali.”“Iya kau benar, perusahaan ini adalah perusahaan besar. Asian girl sepertinya tidak pantas menginjakkan kaki di perusahaan ini.”“Lihat wajahnya, percaya diri sekali dia. Aku ingin lihat b

  • My Posesif Husband   Terpesona

    Menikmati wine di saat matahari masih tinggi ternyata bukan ide yang buruk, Jarvis terlihat sangat menikmati suasana bar yang dipilih Calvin hari ini. Beberapa kali Jarvis mengumbar senyum memikatnya pada beberapa pelayan wanita yang berlalu lalang di hadapannya. Calvin hanya tersenyum kecil melihat tingkah sang tuan, seperti biasanya.“Bar ini cukup lumayan,” ucap Jarvis pelan memberikan penilaian pada bar yang sedang menjadi tempatnya minum, cukup lumayan untuk ukuran seorang Jarvis tentunya berbeda dengan standar orang lain. Dan hanya Calvin yang sangat paham dengan selera seorang Jarvis Alexandre William.Rencana Jarvis untuk hanya menikmati beberapa gelas wine berubah total, keadaan bar yang menjadi semakin ramai membuat niat Jarvis untuk pulang cepat hilang. Kemunculan beberapa orang yang pernah datang ke William Corp-lah yang menjadi alasan J

DMCA.com Protection Status