Share

Pesona Jarvis

Penulis: Nafadila
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-19 03:02:45

Adelia memejamkan kedua matanya saat pertama kali menginjakkan kaki di bandara, meski sudah menguatkan hati untuk tidak terbawa perasaan tetap saja air matanya jatuh membasahi wajah cantiknya yang sedikit pucat. Berusaha tegar sejak masih berada di bandara Soekarno-Hatta kini Adelia meneteskan air matanya dengan deras.

"Kau harus kuat, Adel. Saat ini kau benar-benar seorang diri, sebelum Narendra menceraikanmu sepuluh bulan lagi kau harus sudah punya pekerjaan dan tabungan untuk melanjutkan hidup. Semangat, Adelia. Kau pasti bisa!"

Adelia bicara dalam hati, menguatkan dirinya saat berjalan keluar dari bandara. Kedua mata bulatnya bergerak-gerak mencari taksi untuk segera pergi ke hotel yang sudah dibooking tadi malam saat masih berada di Jakarta, tidak mendapatkan kesulitan yang berarti akhirnya Adelia berhasil mendapatkan sebuah taksi yang dibawa seorang driver ramah yang sangat membantunya. Sepanjang perjalanan Adelia terlibat pembicaraan menyenangkan dengan sang driver yang terbiasa membawa turis asing datang ke Sydney.

"Terima kasih atas bantuannya, Sir," ucap Adelia sopan saat sang driver membantu menurunkan dua koper besarnya dari bagasi.

"Sama-sama Nona, ini adalah pekerjaan saya dan selamat datang di Sydney."

Adelia menganggukkan kepalanya perlahan, senyumnya masih mengembang menatap taksi yang membawanya ke hotel tempatnya akan menginap selama beberapa hari kedepan. Karena sudah terlalu lelah setelah semalaman tidak tidur akhirnya Adelia memutuskan masuk kedalam hotel untuk check-in supaya bisa lekas berbaring.

"Silahkan Nona, kamar anda ada di lantai lima nomor 512," ucap seorang resepsionis berambut blonde ramah saat menyerahkan kunci pada Adelia.

Setelah mengucapkan terima kasih Adelia pun segera bergegas pergi menuju lift untuk naik ke lantai lima dimana kamarnya berada, karena Adelia membawa dua koper yang cukup besar Adelia sempat agak kesulitan ketika masuk ke dalam lift, beruntung ada seorang bellboy yang baru saja kembali dari jam istirahatnya dan langsung membantu Adelia. 

Sesampainya di kamar yang akan menjadi tempat tinggal sementara waktunya Adelia langsung mengeluarkan uang pecahan $10 untuk diberikan pada bellboy yang membantunya, meski jumlah yang diberikan Adelia tidak begitu banyak namun sang bellboy menerima uang pemberian Adelia dengan penuh syukur. Melihat hal itu Adelia menjadi sedikit terharu, ternyata di luar sana masih banyak yang hidupnya masih kurang beruntung.

Karena sudah terlalu lelah, Adelia pun memutuskan untuk segera masuk merebahkan tubuhnya diranjang tanpa berganti pakaian. Terus duduk di dalam pesawat selama lebih dari tujuh jam membuat seluruh tubuhnya terasa sakit saat ini, dalam waktu kurang dari lima menit akhirnya Adelia terlelap di alam buaian.

William Corp, 2.00 PM

“Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan kandidat yang aku inginkan, Calvin?” tanya Jarvis datar setelah Calvin selesai memberikan laporan.

Calvin menggeleng pelan. “Maaf, Tuan. Sampai detik ini saya masih melakukan seleksi, dari ratusan lamaran yang masuk belum ada yang memenuhi kriteria yang sudah anda buat sebelumnya, Tuan.”

Jarvis mengangguk pelan. “Ok, take your time.”

“Saya akan berusaha mendapatkan kandidat terbaik, Tuan,” ucap Calvin sungguh-sungguh.

“Aku tahu, Calvin. Aku percaya padamu, selama ini kau juga tidak pernah mengecewakan aku.” Jarvis berusaha menenangkan asistennya, sang pria perfeksionis hasil ciptaannya. “Ya sudah kalau begitu kita akhirnya pekerjaan kita hari ini sampai disini, aku ingin minum. Ada rekomendasi bar baru?”

Kedua mata Calvin berpendar. “Ada Tuan, di dekat apartemen tempat tinggal saya ada sebuah bar yang baru buka dua hari yang lalu. Meski saya belum masuk dan menikmati tempat itu, tapi melihat dari ramainya tempat itu tiap sore sampai malam hari sepertinya bar itu patut untuk dikunjungi.”

“Perfect, ya sudah ayo pergi. Tunggu apa lagi?”

“Baik Tuan, saya berkemas terlebih dahulu,” ucap Calvin penuh semangat.

Detik setelahnya Calvin langsung merapikan dokumen-dokumen yang berada di atas meja dengan cepat, sebagai orang yang tidak pernah mau mengecewakan Jarvis sang dewa penyelamatnya, Calvin selalu ingin bekerja dengan baik tanpa ada kesalahan apapun. karena itu ketika Jarvis sudah memberikan titah maka dengan cepat Calvin akan melakukannya tanpa berpikir dua kali. Dalam waktu singkat dokumen-dokumen penting yang sebelumnya berserakan diatas meja pun berhasil berpindah ke dalam file yang sudah ditata rapi oleh Calvin. Jarvis yang sedang memeriksa ponselnya untuk terakhir kali sebelum pergi hanya tersenyum kecil melihat hasil kerja Calvin yang sangat cepat. Seperti biasanya, Jarvis akan keluar terlebih dahulu dari ruangannya disusul Calvin yang akan memastikan ruangan itu terkunci dengan baik.

Beberapa pekerja yang belum pulang langsung menghentikan pekerjaan mereka saat melihat Jarvis dan Calvin melintas, memiliki seorang bos tampan, kaya raya dan sudah kembali single membuat para pekerja wanita William Corp seperti berada di surga. Bisa melihat Jarvis adalah obat pereda lelah mereka. Salah seorang staf marketing yang selama ini mengincar Jarvis terlihat menyeka bibirnya dengan lidah ketika melihat Jarvis masuk ke dalam lift.

Sesampainya di basement, Jarvis langsung masuk ke mobilnya bersama Calvin yang menjadi drivernya kali ini. Setelah proses perceraian yang cukup merepotkan selama beberapa minggu terakhir ini, Jarvis ingin merayakan kebebasannya dari keluarga benalu mantan istrinya dengan menikmati wine.

“Aku sedikit familiar dengan tempat ini,” gumam Jarvis pelan pada saat Calvin mulai mengurangi laju kecepatan mobilnya.

“Tempat ini dulu sempat anda kunjungi beberapa kali dengan Nyonya Valentina, Tuan,” ucap Calvin lirih mencoba mengingatkan Jarvis.

Jarvis berdehem. “Ya aku ingat. Dulu saat aku masih tertipu oleh topeng palsu Valentina, aku sering mengajaknya makan di salah satu restoran bintang tiga Michelin yang cukup terkenal di area ini.”

“Apa anda ingin kita mengganti tujuan, Tuan?” tanya Calvin cepat, merasa tidak enak karena sudah membuat sang tuan harus kembali teringat perbuatan jahat Valentina Simpson sang penipu ulung yang tukang selingkuh itu.

“Tidak usah, lagi pula tujuan kita adalah bar. Bukan restoran itu,”

Calvin mengangguk pelan, tanpa diperintah dua kali Calvin pun menambah sedikit laju kecepatan mobilnya supaya lekas tiba di bar yang menjadi tujuan mereka. Karena matahari masih cukup tinggi keadaan bar belum terlalu ramai, dengan mudah Calvin mendapatkan satu spot parkir VIP di depan bar.

“Bagaimana, Tuan? Apa bar ini cocok dengan selera anda?” tanya Calvin penasaran.

“Not bad, tapi aku perlu merasakan koleksi minuman mereka untuk tahu lebih jelas.”

Calvin terkekeh. “Anda pasti suka, Tuan.”

“Ok, kita buktikan saja kalau begitu,” ucap Jarvis pelan saat melangkahkan kakinya masuk kedalam bar yang terlihat cukup mahal itu.

Dua orang pelayan wanita langsung menyambut kedatangan Jarvis dengan baik, aroma wangi uang-uang Jarvis rupanya bisa tercium oleh kedua wanita itu. Setelan pakaian mahal yang melekat ditubuh Jarvis adalah bukti kalau pria itu bukan pria biasa, karenanya kedua wanita itu langsung memperlakukan duda tampan itu dengan istimewa.

“Silahkan pesan apapun, Tuan. Kami akan melayani anda dengan baik.”

Bersambung 

Bab terkait

  • My Posesif Husband   Terpesona

    Menikmati wine di saat matahari masih tinggi ternyata bukan ide yang buruk, Jarvis terlihat sangat menikmati suasana bar yang dipilih Calvin hari ini. Beberapa kali Jarvis mengumbar senyum memikatnya pada beberapa pelayan wanita yang berlalu lalang di hadapannya. Calvin hanya tersenyum kecil melihat tingkah sang tuan, seperti biasanya.“Bar ini cukup lumayan,” ucap Jarvis pelan memberikan penilaian pada bar yang sedang menjadi tempatnya minum, cukup lumayan untuk ukuran seorang Jarvis tentunya berbeda dengan standar orang lain. Dan hanya Calvin yang sangat paham dengan selera seorang Jarvis Alexandre William.Rencana Jarvis untuk hanya menikmati beberapa gelas wine berubah total, keadaan bar yang menjadi semakin ramai membuat niat Jarvis untuk pulang cepat hilang. Kemunculan beberapa orang yang pernah datang ke William Corp-lah yang menjadi alasan J

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • My Posesif Husband   First meeting

    William Corp, 9.00 AMDatang lebih cepat dari waktu yang ditentukan membuat Adelia merasa lebih tenang, menjadi satu-satunya warga negara asing yang mendaftar di perusahaan lokal membuat Adelia menjadi pusat perhatian para pelamar lainnya. Beberapa dari mereka bahkan sampai memberikan tatapan tidak sukanya secara terang-terangan pada Adelia dengan langsung memalingkan wajah saat Adelia mencoba untuk membuka percakapan.“Asian huh, kenapa orang asia bisa mendaftar di William Corp? Tidak tahu malu sekali.”“Iya kau benar, perusahaan ini adalah perusahaan besar. Asian girl sepertinya tidak pantas menginjakkan kaki di perusahaan ini.”“Lihat wajahnya, percaya diri sekali dia. Aku ingin lihat b

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-23
  • My Posesif Husband   Your boss

    “Apa pendapatmu tentang tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan, Nona?”Sialan!Pertanyaan yang diajukan Jarvis Alexander William terus berputar dalam kepala Adelia meski sesi interview dengan Jarvis sudah berlalu tiga jam yang lalu, Adelia yang memutuskan untuk langsung mundur dari sesi interview saat itu juga langsung bergegas pergi dari William Corp. Adelia punya firasat jelek dengan perusahaan itu.“Sepertinya wajah tampan, kekayaan berlimpah dan nama besar tidak membuat orang bisa punya pikiran yang waras,” gerutu Adelia jengkel, tanpa sadar tangannya meremas kuat botol air mineral yang sedang dipegangnya.Saat ini Adelia tengah berada disebuah restoran Indonesia yang ditemukannya secara tidak sengaja, karena itu Adelia bebas mengeluarkan sem

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • My Posesif Husband   Khawatir

    Menggunakan pakaian terbaiknya Adelia berangkat menuju William Corp, selama berada di dalam bus Adelia terus mengutuk Jarvis yang sejak kemarin terus menerornya. Adelia awalnya menolak untuk bekerja di William Corp, namun setelah Jarvis mengancamnya dengan denda yang harus dibayar karena melanggar kontrak akhirnya Adelia pun mengalah dan memutuskan menerima tawaran Jarvis untuk menjadi sekretarisnya. Menyadari tujuannya hampir sampai, Adelia kemudian bersiap. Memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Adelia kemudian berdiri dan menunggu didepan pintu keluar bersama para penumpang lainnya yang akan turun. Menjadi satu-satunya orang asia di dalam bus membuat Adelia sedikit waspada, setelah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari para pelamar di William Corp kemarin Adelia menjadi lebih hati-hati. Sampai akhirnya bus berhenti dan semua orang turun Adeli

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • My Posesif Husband   First day

    William Corp, 8.00 AM.Kembali menginjakkan kaki di William Corp membuat Adelia sedikit gugup, meskipun yang memanggilnya untuk bekerja adalah sang pemilik perusahaan. Adelia masih sedikit terusik dengan pertanyaan terakhir Jarvis saat menginterview dirinya dua hari yang lalu,“Nona Adelia Fransisca?”“Adelia Fransia.” Adelia membenarkan ucapan seorang wanita yang baru saja memanggil namanya.“Ups my bad, maafkan aku.”Adelia menggeleng. “Tidak apa-apa, Fransisca dan Fransia memang sedikit mirip.”“Namaku Berta, aku manager human resource department di William Corp. Ayo

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • My Posesif Husband   Rasa bersalah

    Selama hampir dua jam meeting berlangsung, Adelia benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Menjadi sekretaris bukanlah sebuah hal sulit untuk Adelia, memiliki pengalaman magang di beberapa perusahaan besar di Jakarta memberinya kemampuan yang baik saat ini.“Baiklah Mr William, sesuai kesepakatan kita akan melanjutkan perbincangan ini ke tingkat yang lebih seriu,” ucap seorang pria berkulit hitam bernama Darren Bray dengan hangat. “Segera aku akan mengirim pengacara pribadiku ke kantor anda untuk menyerahkan surat perjanjian kita.”Bibir Jarvis melengkung tipis. “Saya akan menantikan kedatangan pengacara anda dengan sabar, Tuan. Sungguh sebuah kehormatan untuk kami bisa bekerja sama dengan perusahaan anda.”“Jangan menggodaku, Mr William. Kita semua tahu seperti a

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • My Posesif Husband   Menjemput dewa kematian

    Hari pertama kerja yang melelahkan akhirnya berakhir, Adelia bisa meluruskan tulang punggungnya yang terasa sangat sakit setelah mengikuti pergerakkan Jarvis kesana kemari. Berada di proyek rahasia Jarvis selama lebih dari enam jam tanpa istirahat membuat tubuh Adelia terasa sangat kaku.“Jarvis,” geram Adelia kesal. “Dia itu manusia atau robot? Kenapa tenaganya tidak habis-habis, aku bisa kurus kering jika terus begini.” Adelia melirik ke arah jam weker yang berada di samping ranjangnya.Karena sudah malam sekali, Adelia pun memutuskan untuk segera mandi. Sebelum tidur dia harus membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, meskipun saat ini kedua tumitnya terasa perih jika terkena air karena lecet, Adelia tetap memaksakan diri untuk mandi.Tidak memiliki anggota keluarga membuat Adelia tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • My Posesif Husband   Berhutang nyawa

    Tepat pada jarak lima jengkal, mobil yang datang dalam kecepatan tinggi itu berhasil berhenti. Sehingga tubuh Adelia yang basah dengan keringat tidak tertabrak. Dari arah pedestrian terdengar suara teriakan yang cukup keras dari orang-orang yang melihat adegan itu.“Fuck, siapa malam-malam begini cari mati,” ucap sang pengendara mobil dengan kesal, nafasnya naik turun saat berhasil menghentikan mobilnya tepat waktu.Adelia yang merasa baik-baik saja mengangkat kepalanya perlahan ke arah mobil yang sudah berada dekat sekali dengannya itu, namun karena cahaya lampu mobil yang begitu terang Adelia tidak bisa melihat siapa orang yang berada di dalam mobil itu. Saat sedang menimbang-nimbang apa yang harus dilakukan, Adelia dikejutkan dengan cengkraman salah satu pemabuk yang berhasil menyusulnya.“Lepas

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03

Bab terbaru

  • My Posesif Husband   Tragedi berulang

    “Ouchh…”“Tahan!”Adelia meringis kesakitan saat Jarvis mengoleskan salep pereda memar di tangannya yang sebelumnya ditarik oleh pria mabuk yang ingin memperkosanya secara beramai-ramai.“Ok, sudah selesai,” ucap Jarvis pelan sembari menutup salep pereda memar yang selama dua tahun terakhir ini menjadi teman setianya. “Sekarang katakan padaku bagaimana bisa kau dikejar-kejar para pemabuk itu? Aku sungguh tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padamu jika tadi aku tidak melintas.”Adelia menundukkan kepalanya dalam-dalam, diingatkan kembali perihal kejadian mengerikan yang baru dilaluinya membuat Adelia kembali merasa tidak aman. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, rasa takutnya kembali.

  • My Posesif Husband   Berhutang nyawa

    Tepat pada jarak lima jengkal, mobil yang datang dalam kecepatan tinggi itu berhasil berhenti. Sehingga tubuh Adelia yang basah dengan keringat tidak tertabrak. Dari arah pedestrian terdengar suara teriakan yang cukup keras dari orang-orang yang melihat adegan itu.“Fuck, siapa malam-malam begini cari mati,” ucap sang pengendara mobil dengan kesal, nafasnya naik turun saat berhasil menghentikan mobilnya tepat waktu.Adelia yang merasa baik-baik saja mengangkat kepalanya perlahan ke arah mobil yang sudah berada dekat sekali dengannya itu, namun karena cahaya lampu mobil yang begitu terang Adelia tidak bisa melihat siapa orang yang berada di dalam mobil itu. Saat sedang menimbang-nimbang apa yang harus dilakukan, Adelia dikejutkan dengan cengkraman salah satu pemabuk yang berhasil menyusulnya.“Lepas

  • My Posesif Husband   Menjemput dewa kematian

    Hari pertama kerja yang melelahkan akhirnya berakhir, Adelia bisa meluruskan tulang punggungnya yang terasa sangat sakit setelah mengikuti pergerakkan Jarvis kesana kemari. Berada di proyek rahasia Jarvis selama lebih dari enam jam tanpa istirahat membuat tubuh Adelia terasa sangat kaku.“Jarvis,” geram Adelia kesal. “Dia itu manusia atau robot? Kenapa tenaganya tidak habis-habis, aku bisa kurus kering jika terus begini.” Adelia melirik ke arah jam weker yang berada di samping ranjangnya.Karena sudah malam sekali, Adelia pun memutuskan untuk segera mandi. Sebelum tidur dia harus membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, meskipun saat ini kedua tumitnya terasa perih jika terkena air karena lecet, Adelia tetap memaksakan diri untuk mandi.Tidak memiliki anggota keluarga membuat Adelia tidak bisa

  • My Posesif Husband   Rasa bersalah

    Selama hampir dua jam meeting berlangsung, Adelia benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Menjadi sekretaris bukanlah sebuah hal sulit untuk Adelia, memiliki pengalaman magang di beberapa perusahaan besar di Jakarta memberinya kemampuan yang baik saat ini.“Baiklah Mr William, sesuai kesepakatan kita akan melanjutkan perbincangan ini ke tingkat yang lebih seriu,” ucap seorang pria berkulit hitam bernama Darren Bray dengan hangat. “Segera aku akan mengirim pengacara pribadiku ke kantor anda untuk menyerahkan surat perjanjian kita.”Bibir Jarvis melengkung tipis. “Saya akan menantikan kedatangan pengacara anda dengan sabar, Tuan. Sungguh sebuah kehormatan untuk kami bisa bekerja sama dengan perusahaan anda.”“Jangan menggodaku, Mr William. Kita semua tahu seperti a

  • My Posesif Husband   First day

    William Corp, 8.00 AM.Kembali menginjakkan kaki di William Corp membuat Adelia sedikit gugup, meskipun yang memanggilnya untuk bekerja adalah sang pemilik perusahaan. Adelia masih sedikit terusik dengan pertanyaan terakhir Jarvis saat menginterview dirinya dua hari yang lalu,“Nona Adelia Fransisca?”“Adelia Fransia.” Adelia membenarkan ucapan seorang wanita yang baru saja memanggil namanya.“Ups my bad, maafkan aku.”Adelia menggeleng. “Tidak apa-apa, Fransisca dan Fransia memang sedikit mirip.”“Namaku Berta, aku manager human resource department di William Corp. Ayo

  • My Posesif Husband   Khawatir

    Menggunakan pakaian terbaiknya Adelia berangkat menuju William Corp, selama berada di dalam bus Adelia terus mengutuk Jarvis yang sejak kemarin terus menerornya. Adelia awalnya menolak untuk bekerja di William Corp, namun setelah Jarvis mengancamnya dengan denda yang harus dibayar karena melanggar kontrak akhirnya Adelia pun mengalah dan memutuskan menerima tawaran Jarvis untuk menjadi sekretarisnya. Menyadari tujuannya hampir sampai, Adelia kemudian bersiap. Memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Adelia kemudian berdiri dan menunggu didepan pintu keluar bersama para penumpang lainnya yang akan turun. Menjadi satu-satunya orang asia di dalam bus membuat Adelia sedikit waspada, setelah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari para pelamar di William Corp kemarin Adelia menjadi lebih hati-hati. Sampai akhirnya bus berhenti dan semua orang turun Adeli

  • My Posesif Husband   Your boss

    “Apa pendapatmu tentang tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan, Nona?”Sialan!Pertanyaan yang diajukan Jarvis Alexander William terus berputar dalam kepala Adelia meski sesi interview dengan Jarvis sudah berlalu tiga jam yang lalu, Adelia yang memutuskan untuk langsung mundur dari sesi interview saat itu juga langsung bergegas pergi dari William Corp. Adelia punya firasat jelek dengan perusahaan itu.“Sepertinya wajah tampan, kekayaan berlimpah dan nama besar tidak membuat orang bisa punya pikiran yang waras,” gerutu Adelia jengkel, tanpa sadar tangannya meremas kuat botol air mineral yang sedang dipegangnya.Saat ini Adelia tengah berada disebuah restoran Indonesia yang ditemukannya secara tidak sengaja, karena itu Adelia bebas mengeluarkan sem

  • My Posesif Husband   First meeting

    William Corp, 9.00 AMDatang lebih cepat dari waktu yang ditentukan membuat Adelia merasa lebih tenang, menjadi satu-satunya warga negara asing yang mendaftar di perusahaan lokal membuat Adelia menjadi pusat perhatian para pelamar lainnya. Beberapa dari mereka bahkan sampai memberikan tatapan tidak sukanya secara terang-terangan pada Adelia dengan langsung memalingkan wajah saat Adelia mencoba untuk membuka percakapan.“Asian huh, kenapa orang asia bisa mendaftar di William Corp? Tidak tahu malu sekali.”“Iya kau benar, perusahaan ini adalah perusahaan besar. Asian girl sepertinya tidak pantas menginjakkan kaki di perusahaan ini.”“Lihat wajahnya, percaya diri sekali dia. Aku ingin lihat b

  • My Posesif Husband   Terpesona

    Menikmati wine di saat matahari masih tinggi ternyata bukan ide yang buruk, Jarvis terlihat sangat menikmati suasana bar yang dipilih Calvin hari ini. Beberapa kali Jarvis mengumbar senyum memikatnya pada beberapa pelayan wanita yang berlalu lalang di hadapannya. Calvin hanya tersenyum kecil melihat tingkah sang tuan, seperti biasanya.“Bar ini cukup lumayan,” ucap Jarvis pelan memberikan penilaian pada bar yang sedang menjadi tempatnya minum, cukup lumayan untuk ukuran seorang Jarvis tentunya berbeda dengan standar orang lain. Dan hanya Calvin yang sangat paham dengan selera seorang Jarvis Alexandre William.Rencana Jarvis untuk hanya menikmati beberapa gelas wine berubah total, keadaan bar yang menjadi semakin ramai membuat niat Jarvis untuk pulang cepat hilang. Kemunculan beberapa orang yang pernah datang ke William Corp-lah yang menjadi alasan J

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status