Share

BAB 72 - Morning Sick (part 2)

Bu Wirya mengangguk sembari tersenyum lebar menanggapi ucapan Bude Rahmi. Sementara aku mendudukkan diri di sofa yang berseberangan dengan yang diduduki olehnya dan Bu Wirya dengan badan gemetar dan kikuk.

Aku menatap dua wanita paruh baya di hadapanku dengan perasaan campur baur. Tersinggung, jelas ada. Belum lagi marah, bingung, malu, kecewa, sedih, dan lain sebagainya. Semuanya berdesakan di dalam dadaku. Ternyata Bude Rahmi membelikanku dan memintaku memakai gaun cantik sepanjang lutut ini untuk membuatku tampil memikat di depan Bu Wirya dan anaknya.

"Nama kamu siapa, Nduk?" tanya Bu Wirya hangat. Selayaknya seorang ibu terhadap anak perempuannya. Namun, Aku yang sedang terluka menerima sikapnya itu sebagai hal yang sangat menakutkan.

Hampir semalaman aku tak bisa tidur. Jika tidak teringat kehidupan lain di perutku, pasti aku akan begadang.

Seperti biasanya, pagi ini aku mesti menunggu mbak Poppy selesai muntah di kamar mandi baru aku pergi mandi.

"Risa, Bu..." sahutku lirih.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status