Share

BAB 78 - Barikade

""Nggak usah, Pak. Misalnya saya mau pulang ke tempat pakde saya, saya bisa sendiri. Jangan jelekin temen-temen saya juga. Mereka cuma mau belain saya dari orang yang tidak sopan kayak Anda," kataku dingin. Kemudian aku memamerkan badan dan masuk ke mobil Wawa diikuti teman-teman baikku.

"Pulang sendiri aja, Pak! Ini kampus ya, bukan kantor biro jodoh!" celetuk Devi saat mobil yang membawa kami hendak melaju meninggalkan area parkir itu.

"Bocah ed*n (anak gila)!" maki Pak Burhan pada Devi. Sontak Devi dan Wawa persaudaraan laki-laki itu dengan tawa heboh mereka. Bahkan mereka kompak mengacungkan jari tengahnya.

"Emang dasar preman kalian berdua tuh," komentar Febri ketika sosok Pak Burhan sudah tertinggal jauh di belakang sana.

"Tapi laki-laki itu takut 'kan sama kita?" timpal Devi dengan tawa yang masih berderai.

“Kita rela kok jadi preman demi belain Risa,” kata Wawa. Dia sudah berpikir dengan serius. Mungkin karena harus fokus menyetir.

"Iya, Ris. Kita semua, bakalan rela jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status