Share

BAB 85 - Usaha

Aku menekuri huruf-huruf kecil di lembaran kertas koran yang terbentang di hadapanku dengan wajah masam. Tak ada satupun lowongan pekerjaan yang cocok untukku. Rata-rata persyaratannya harus sarjana lulusan diploma 3 atau S1. Belum lagi harus mempunyai pengalaman kerja. Belum apa-apa aku sudah tak memenuhi persyaratan. Apalagi dengan kondisi fisikku yang tak mendukung untuk pekerjaan-pekerjaan itu.

'Padahal uang dari Bapak udah menipis banget.' batinku cemas.

"Makan dulu, Ris. Aku udah nyicipin bubur ayam bikinan kamu, lho. Enak banget. Bisa dijual lho itu," kata Nava yang berjalan mendekatiku di ruang tengah. Seketika wajahku terangkat menatap sahabatku itu. Sebuah ide terbersit di kepalaku.

"Ada apa? Kok kamu ngeliatin aku aneh gitu?" tanya Nava bingung.

"Makasih ya, Va. Gara-gara kamu, aku jadi dapet ide nih," cetusku antusias.

"Ide apa?" Nava mendudukkan diri di sampingku. Dia tampak penasaran menyimak ucapanku selanjutnya.

"Mulai besok, aku mau jualan bubur ayam di teras,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status