Share

BAB 74 - Ajakan Makan Siang

"Kalau telepon liat-liat tempat. Kamu ganggu tidurku," kata Romi sambil berjalan keluar dari ruang kelas di belakang bangku yang aku duduki. Rambutnya sedikit acak-acakan dan mukanya kusut khas orang baru bangun tidur, meskipun hal itu tidak mengurangi ketampanannya sama sekali.

Demi apa coba? Kok bisa aku bertemu dengan Romi di sudut kampus yang sepi ini? Bukankah kata Febri dia sedang mendaki Gunung X?

"Katanya Febri... Kamu lagi naik gunung..." cetusku spontan. Bercampur dengan rasa panik dan syok juga.

Apakah Romi mendengar pembicaraanku dengan Nava barusan? Semuanya???

"Aku baru pulang tadi. Tapi aku nggak bisa tidur di sana. Berisik. Makanya aku tidur di sini. Tapi barusan aku bangun gara-gara denger suaramu," sahut Romi dengan nada mengeluh. Dia menggaruk-garuk kepalanya sehingga rambutnya menjadi semakin awut-awutan. Tapi anehnya malah membuat Romi terlihat seksi.

'Kalau cewek-cewek penggemarnya pada liat dia yang rambutnya gitu, Kira-kira pada jatuh pingsan nggak ya?' ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status