Share

BAB 38 - Chaos

"Apa ini?" tanya Boy tajam. Ekspresi wajahnya sedingin es dan sorot matanya sepanas api. Aku hanya bisa menelan ludah yang terasa seperti bulatan kelereng turun di sepanjang kerongkonganku.

"Siapa yang ngambil foto ini?" tanya Boy lagi ketika aku tak menyahut.

'Dia nggak marah sama aku?' batinku.

"Boy... Di situ kamu bisa liat nama orang yang udah upload foto itu, 'kan," celetuk Nava, membantuku menjawab Boy yang tampak emosional.

"Aku nggak yakin dia yang udah ngambil fotonya," sahut Boy saat menekuri layar ponselku yang masih dipegangnya.

"Terus? Siapa orangnya, Ris? Kamu tau, 'kan?" tanya Nava cemas. Aku menganggukkan kepala dengan pelan. Tak ada gunanya lagi aku menutupi perbuatan Prima. Toh, dia tidak bisa memegang kata-katanya waktu itu. Bukankah Boy tidak pernah bertemu dengan Cinta lagi? Yang waktu itu saja 'kan gara-gara dia mengabulkan permohonanku.

"Prima," sebutku lirih.

Seketika roman muka Boy menjadi semakin keruh. Sorot matanya semakin menusuk.

"Aku mau bolo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status