Share

BAB 42 - Badai

"Ng... Nggak akan," jawabku sungguh-sungguh.

Tepat pada saat itu, ponsel Boy berbunyi.

"Iya Ma. Emangnya Pak Adul lagi ke mana? Aku nggak bisa," kata Boy begitu mengangkat telepon.

Aku melirik Boy yang masih berbicara dengan orang di seberang sambungan panggilan jarak jauh itu. Raut mukanya terlihat lebih santai, bahkan lebih lembut, dibandingkan ketika dia berbicara dengan papanya.

“Aku udah gak mau bahas itu, Ma.”

"Nggak, Ma. Aku mau di sini aja."

"Ngak usah. Aku udah nyaman di sini."

"Biarin aja. Mama nggak usah khawatir."

Aku enggan mengalihkan pandanganku dari cowok di sampingku yang tampak sabar menghadapi mamanya, entah dia mengajak bicara soal apa. Mungkin memaksakan sesuatu pada Boy, namun Boy malah menjawabnya dengan sayang. Aku bisa merasakannya.

Tanpa sadar aku tersenyum memperhatikan Boy. Aku senang saja, idolaku di kampus itu ternyata seseorang yang sangat menghormati dan menjaga perasaan mamanya. Aku pikir, karena dia bermasalah dengan papanya, dia juga akan ant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status