Share

BAB 39 - Percaya

"Beneran nggak apa-apa nih, aku tinggal kamu sendiri, Ris? Maaf ya, mamaku harus nungguin Eyang di rumah sakit. Jadi...", kata Nava dengan ekspresi wajah tidak enak hati bercampur cemas.

"Iya, nggak apa-apa kok, Va. Kamu ke rumah sakit aja. Moga-moga eyang kamu cepet sembuh ya," potongku tenang. Aku tidak ingin bersantai Nava karena saat ini keluarganya lebih membutuhkan dia. Toh, kami sudah sempat saling menumpahkan isi hati satu sama lain tentang kejadian di kampus tadi. Meski sebentar, kami sudah sampai muak membahasnya, bahkan kami sudah berhenti bicara sendiri.

"Ya udah, kalau gitu aku pulang dulu, ya. Baik-baik ya, Ris. Kita sahabat selamanya, oke? Biarin aja mereka ngatain kita cupu, aneh, dan lain-lain. Toh, nyatanya mereka yang suka gangguin kita. Justru mereka yang aneh, 'kan?" ujar Nava sambil memelukku.

“Iya, Va,” sahutku.

Sepeninggal Nava, ponselku berdering. Sebuah kontak nama tak asing yang tertera di layar alat komunikasi itu membuat air mataku merebak mengaburkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status