Share

22. Pria Gentleman

Perasannya kini tercampur aduk. Rasa senang dan curiga sama-sama sebanding. Alana dan Lili sedang membersihkan ruangan yang akan mereka tempati.

"Li? Curiga nggak sih? Dengan rumah yang sebesar ini ... mungkin untuk sistemnya oke, karena berbeda dengan kota asal kita. Tapi, harganya yang bisa dibilang rendah, jadi mikir-mikir lagi," kata Alana seraya membersihkan jendela dari debu.

Lili tersenyum curiga dan mengangguk. "Gue udah mikir ini dari awal sih. Tapi seperti yang lo kasih tau dan beberapa media kasih tau, Memang kota Hema se-speechles itu, bukan? Mungkin kita nya aja yang terbiasa hidup dengan pengeluaran tinggi."

"Gue jadi takut," kata Alana khawatir.

"Lo nggak sendiri, mana Alana yang pemberani?" kata Lili dengan raut wajah tidak suka jika Alana menjadi murung karena overthinking nya.

"Lili, Alana, sarapan," teriak Athur di bawah.

"Ayo, kita sarapan," ajak Lili seraya menyimpan kemoceng yang Alana pegang.

Alana dan Lili turun menyelusuri dengan canda tawa guraunya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status