Share

Tiba di rumah

Author pov

Nana dengan girangnya turun dari mobil setelah Bayu memarkirkan di halaman rumah yang selama ini menjadi saksi tumbuh kembang Nana semenjak dilahirkan.

Bi Ijah menuntun Nana, sedangkan babysitter dengan hati-hati menggendong Hafiz yang masih terlelap sejak di rumah.

"Hore… akhirnya Nana pulang, ayo bibi, nek. " Seru Nana dengan senang lalu mengajak bi Ijah dan babysitter Hafiz mengiringinya ke teras rumah yang menyimpan banyak kenangan manis sebelum Bayu pergi dan kembali membuat kehancuran.

Bayu benar-benar terpukul mengingat semua itu, karena semua adalah asal dari kesalahannya.

"Hayy… sayang, apa kabar. " Ema dengan rindu memeluk Nana, karena selama ini ia lah yang merawat dan memelihara rumah mendiang Nia setelah Nana tinggal bersama Bayu.

Ema sengaja meluangkan waktu datang, karena memang rumah mereka tidak jauh dari sana dan cukup dengan berjalan kaki.

"Kyaa… . Bibi! " Girang Nana membalas pelukan Ema, ia tidak menyangka jika Ema akan datang dan menjadi kejutan untuknya."Nana baik bibi, bibi sendiri bagaimana? "balas Nana begitu bahagia. Karena yang datang tidak hanya Ema tapi ada Anton juga.

Bayu begitu lega dan sangat bahagia, karena setibanya di rumah itu kemurungan Nana dengan mudah sirna, bahkan dirinya sendiri merasa begitu lepas seperti terbebas dari segala beban, bahkan setelah tiba Hafiz tidak sama sekali menunjukkan sikap rewel seperti biasanya.

"Bay, bagaimana kabar mu, sobat? Anton dengan seksama memperhatikan penampilan Bayu dari atas sampai bawah serta pakaian yang ia kenakan, karena keadaannya kini berbeda jauh dari Bayu dahulu yang selalu mengutamakan penampilan dan kerapian. Bahkan berbeda dengan terakhir mereka bertemu.

"Kau baik-baik saja kan, Bay." Khawatir Ema melihat kekacauan Bayu begitu terlihat, dimana kumis dan cambang hanya di pangkas asal asalna, wajahnya kusam tidak terurus dan rambut yang tidak tersisir dengan rapi bahkan kini terlihat sedikit panjang.

"Yah, aku baik. Seperti yang kalian lihat, jangan terlalu khawatir. Ini hanya masalah kecil, tenang saja. " Canda Bayu berkelakar, ia sadar penampilan nya benar-benar kacau, tapi ia tidak peduli dengan semua itu, karena yang terpenting adalah anak-anak nya mendapatkan kasih sayang darinya.

Bayu segera membuka pintu, bi Ijah bergegas masuk menyeret dua koper mereka di susul Nana, sementara Bayu memilih mengambil alih Hafiz dari babysitter agar mereka segera mengemasi semua barang ke dalam kamar.

"Astaga… dia sudah besar. " Kagum Ema memperhatikan wajah menggemaskan Hafiz yang masih terlelap di gendongan Bayu.

"Dia sedang belajar tengkurap, Ema. "

Ema melihat begitu besar perubahan Bayu setelah kepergian Nia, bahkan ia suka mendengar jika Mona sudah ia talak dan ia usir dari rumah karena tidak bisa menerima keberadaan anak-anak.

"Kau benar-benar sukses, Bayu. Aku bangga padamu. Puji Ema dengan tulus, karena apa yang ia lihat benar-benar luar biasa, Bayu melakukan semuanya dengan baik, dia terlihat benar-benar menjadi sosok ayah sekaligus menjadi seorang ibu untuk anak-anak nya.

" Terimakasih banyak, semua juga berkat kalian. Jika tidak ada kalian mungkin aku hanya akan larut dalam sesal. "

Ema dan Anton saling menatap, karena memang selama ini mereka tetap berkomunikasi dengan Bayu, meski mereka jarang bertemu yang diakibatkan kesibukan.

"Dan seperti yang kalian lihat, ini hanyalah masalah kecil."kelakar Bayu.

Ema dan Anton sontak tertawa melihat wajah kusut Bayu yang terlihat sangat kusam, berjerawat dan tidak terurus seperti dulu.

" Kau hebat, sobat. "Puji Anton sembari menepuk pundak Bayu dengan akrab. " Setelah dia besar, dia akan mengerti dan tidak akan rewel seperti ini lagi, Bay."tambah Anton.

Bayu mengangguk, karena apa yang Anton katakan benar jika semakin hari usia mereka semakin bertambah ia akan semakin besar dan mengerti.

"Yah… kau benar. Tapi aku sangat menikmati semua ini, dan aku ingin di berikan waktu lebih lama agar bisa merawatnya. "

Ema dan Anton tersenyum bahagia karena kini Bayu kembali seperti yang dulu, seperti yang Nana inginkan, meski kebenarannya semua sudah berbeda.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status