Share

Pertemuan 2

Nila mendengus kesal, karena pekerjaan dirinya selalu dipandang rendah oleh banyak orang.

"Aku tahu tua bangka, kau tidak perlu mengingatkan nya, dan satu lagi meski aku pernah bekerja di clup malam tapi aku bukan seperti yang kau katakan, " balas Nila dengan kesal.

"Jangan banyak bicara, sekarang keluar! " Titah pemilik kedai itu.

Nila dengan lembut menggendong Nana keluar dari kedai lalu duduk di kursi panjang tidak jauh dari kedai.

"Sssst, jangan menangis lagi. " Bujuk Nila agar Nana tenang.

" Hiks ... Hik s... tapi mama harus berjanji. Momma jangan tinggalkan Nana lagi hiks."Nila masih bingung kenapa gadis kecil ini memanggilnya Mama sejak tadi. Terlebih lagi pria tampan yang datang bersama Nana menatapnya tanpa berkedip begitu jelas ia menyimpan banyak pertanyaan padanya.

Setelah Nana lebih tenang, dengan manis ia berpangku pada Nila, bahkan Nana sama sekali tidak ingin turun dari gendongan Nila saat Bayu ingin menenangkannya.

"Maaf atas sikap Nana anak saya, Oya nama saya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status