Share

Pertemuan

Pov author

Nana mendengus sebaliknya, karena Ayahnya tidak mau ke kedai ice cream favoritnya dengan berjalan kaki, tapi Ayahnya justru memilih naik mobil, padahal jarak kedai dari rumah mereka sangatlah dekat, jika di tempuh berjalan kaki hanya memerlukan waktu 15 menit. Akan tetapi Bayu menolak, ia beralasan kakinya pegal jika berjalan terlalu lama, hingga membuat Nana sedikit mengomeli ayahnya.

Tapi bagi Bayu, omelan Nana seperti candaan, bahkan justru membuat dirinya tertawa mendengarnya, omelan Nana seperti hiburan yang lucu hingga mereka berdua sampai di depan kedai ice cream sederhana favorit Nana.

"Ayo … Papa … Nana sudah tidak sabar." Seru Nana dengan girang lalu masuk ke dalam kedai tersebut diiringi Bayu di belakangnya.

"Hati-hati sayang, jangan buru-buru. Papa khawatir kau tersandung. " Bayu mengingatkan Nana, karena gadis cantik itu dengan girang berlari-lari.

"Maaf, pa. " Malu Nana.

"Haii … manis mau pesan ice cream rasa apa? " Sapa seorang pelayan wanita yang bekerja di sana, saat Nana sedang memilih ice cream yang ia suka.

"Emm ... Nana kau ic_"Tiba-tiba Nana kehilangan suara, saat matanya menatap pelayan ice cream itu, begitu juga dengan Bayu yang ada di belakang Nana, bahkan Bayu sendiri seperti terkena stroke tidak bisa bergerak dari ambang pintu kedai saat ia melihat pelayan itu.

'Tuhan, apa ini nyata? 'Monolog Bayu saat memindai wajah wanita itu.

'Kenapa sangat mirip. 'Batin Bayu lagi.

Nana yang sejak tadi terkejut melihat wanita itu dengan spontan berlari menghampirinya.

"Mama … hiks … mama … hiks … hiks … " Raung Nana histeris setelah memeluknya hingga perempuan itu terkejut.

Bayu tidak bisa berbuat apa, jangankan untuk memenangkan Nana, untuk menenangkan dirinya sendiri saja ia tidak mampu setelah melihat wanita itu.

"Hey ... Kau kenapa nak ... " Paniknya saat Nana menangis meraung-raung sembari memanggilku dengan sebutan 'Mama.

"Mama … mama jangan kemana-mana lagi, ya. Hiks … hiks … ." Pinta Nana di sela-sela tangisnya.

"OOIII! Nila … MASALAH APA LAGI YANG KAU BAWA KEMARI, HAH! JANGAN KATAKAN ITU TAMU MU! KAU INGAT INI KEDAI ICE CREAM BUKAN KLUB MALAM! "Teriak si pemilik kedai ice cream, saat melihat Nana memeluk Nila dalam raung tangisan histeris.

" Hiks … ma … hiks jangan tinggal kan Nana lagi hiks ... Nana sangat rindu mama, hiks … hiks .... "

Nila masih kebingungan karena melihat anak kecil yang tidak ia kenal datang lalu memeluknya dan memanggilnya dengan sebutan 'Mama.

" Nak ... Aku bu_ "Suara Nila tiba-tiba hilang, saat Nana mendongak menatapnya dengan linangan air mata.

" Hiks … hiks … Mama, jangan tinggalkan Nana lagi, hiks .... "Racau Nana.

Nila kehilangan kata, saat melihat iris gadis kecil itu menyiratkan kerinduan, hingga hatinya terenyuh melihatnya.

Nila berjongkok agar mereka sejajar, dengan lembut tangannya mengusap sisa-sisa air mata Nana sembari memandangnya, Nila kini benar-benar tidak mengerti setelah benar-benar melihat seperti apa wajah Nana, karena dirinya seperti mengenal Nana sejak lama.

"Hiks … mama jangan tinggalkan Nana lagi. " Cicit nana lalu kembali memeluk Nila, Nila tidak bisa menolak selain diam menikmati pelukan hangat gadis kecil itu.

Hati Bayu begitu hancur, karena anaknya menganggap wanita itu adalah ibunya, dirinya sadar wanita bernama Nila itu hanya mirip dengan istrinya.

"Sayang ... Hentikan, bibi ini bukan Mama, nak.. " Bayu mencoba meraih Nana agar melepaskan pelukannya dari Nila. Karena beberapa pengunjung yang datang ke kedai tersebut memandangi mereka bertiga.

"Hiks ... Ini Mama Nana, hiks … hiks ... Ini momma Nana, pa. Hiks … hiks ... " Histeris Nana kembali sembari mengeratkan pelukannya pada Nila, Perth menghela nafas dalam saat melihat pemandangan ini, karena wanita bernama Nila itu benar-benar mirip dengan istrinya dari mata, hidung, pipi dan bibir, ia begitu sama seperti duplikat mendiang Nia.

"Oiii! Nila apa kau tidak mendengarku, hah. Cepat kembali bekerja! " Tutah pemilik kedai ice cream itu untuk keduanya.

"Sebentar, Paman. Aku tahu, paman tidak perlu berteriak-teriak seperti itu, aku tidak tuli dan aku juga masih waras dimana kedai ice cream dan di mana klub malam, jadi paman tenang saja. " Sahut Nila dengan santai.

Bayu yang mendengar semakin tidak enak hati, karena kedatangan dirinya dan Nana membuat Nila terkena marah, meski ia cukup penasaran kenapa pemilik kedai mengatakan club malam pada Nila.

"Lebih baik kau tuntaskan masalahmu di luar kedai ja*ang, aku tidak mau pelanggan ku terganggu! " Ketus pemilik kedai tidak sopan pada Nila di hadapan banyak orang yang datang di kedai itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status