Share

Foto kenangan

Air mataku rasanya ingin merembes, saat mengingat kenangan itu, di mana kami sama-sama belia melangkah ke jenjang pernikahan bermodalkan kepercayaan dan keyakinan. Padahal saat itu aku masih kuliah.

Aku tidak berani berkomentar karena lidah ini rasanya berat untuk sekedar melontarkan kata singkat.

Nana kembali membuka lembaran demi lembaran berikutnya, dan di lembaran tersebut Nana tertawa melihat foto kenangan tersebut.

"Kyaaa ... Nana lucu sekali saat masih bayi, lihat pa." Nana menunjuk satu foto dirinya, di mana Nia mengambil foto selfie mereka berdua saat Nana masih bayi.

Ku pandangi foto Nia dan Nana karena kenangan itu sangat bahagia, lembaran lembaran foto terlewati, Nana begitu senang melihat foto-foto dirinya di masa kecil bersama sang ibu, sampai pada album foto di bagian akhir terbuka, aku tertegun saat melihat satu foto letaknya terbalik dan di sana terdapat sebuah tulisan.

Kuraih foto itu dengan dada bergemuruh menahan sesak saat mulai membaca setiap bait demi bait tulisan sederhana di sana, tulisan ini sangat aku kenal.

'Andai aku bisa mengulang kembali semuanya, aku akan mengulangnya. Agar kau tetap mencintaiku.'

Air mata yang aku tahan akhirnya tumpah ruah, ku balik foto tersebut di mana foto ini adalah foto keluarga kami, foto menyimpan begitu berkesan dan kenangan, di mana foto ini adalah foto terakhir kami sebelum satu hari aku berangkat ke, Cina.

"Andai, Andai aku bisa sayang. Aku ingin mengulang semuanya untuk mu, aku akan selalu mencintaimu, aku akan selalu ada untuk kalian. Andai semuanya bisa ku ulang sayang, aku akan menebus semua kesalahan ini. " Suara ku gemetar tidak terkendali sembari memeluk foto keluarga kami.

Andai aku bisa memutar waktu, aku tidak akan menyesal seperti ini. Andai aku bisa memutar balikkan waktu, keadaan tidak akan seperti ini, di mana ambisi membuat ku terlena, kesuksesan di depan mata membuat ku kalap hingga orang orang yang mendukung ku sejak awal dan aku cintai kecewa.

Meski aku berharap, tapi aku sadar semuanya tidak akan bisa kembali seperti dulu, apa lagi seperti keinginan ku.

"Pa… . " Parau Nana menagis, karena aku hanya bisa menunduk dalam kesedihan dan penyesalan yang sudah kuciptakan sendiri.

"Pa, meski semuanya tidak bisa kembali seperti dulu, tapi Nana sangat senang. Karena papa kembali seperti dulu, penuh dengan kasih sayang dan kelembutan meski mama tidak ada di antara kita, Nana tahu papa akan selalu mencintai mama kan."

Ku raih Nana lalu ku peluk dia dengan erat, Hafiz yang masih terlelap di pangkuan ku turut ku peluk saat hati ini menderita dalam sesal dan salah.

"Maafkan papa, nak. Andai papa tidak terlambat, mungkin Mama akan selalu bersama kalian, kalian akan tetap mendapatkan kasih sayang dari Mama, kalian akan tetap merasakan pelukan hangat Mama. Tidak seperti ini." Getir ku mengungkapkan semuanya, jika seandainya aku bisa mencegah kebodohan ini.

Nana terlihat mengukir senyum lalu mengusap air mataku yang kian tumpah tiada henti sejak tadi.

"Sudahlah pa, papa tidak perlu menangis. Semuanya sudah terjadi, semuanya tidak akan kembali, " ujar Nana dengan dewasa. "Jangan ingat-ingat lagi masa itu, pa. Mulai sekarang kita harus bangkit dan membuka lembaran baru. "

Aku malu, bagaimana bisa gadis kecil seusia Nana begitu dewasa bahkan ia memiliki pemikiran yang begitu luas.

"Sudah, ya. " Nana melepaskan pelukan ku lalu turun dari ranjang, ia meletakkan album foto yang sempat membawa kami ke dalam kenangan bahagia dan kesakitan untuk diriku sendiri.

"Emmb … bagaimana jika kita jalan-jalan, pa. " Ajak Nana.

Kubaringkan Hafiz di atas tempat tidur agar ia tidak pegal jika terlalu lama berada di pangkuan ku.

"Jalan-jalan. Kemana sayang. "

"Nana mau ice cream, pa." Rengek Nana dengan manis. "Papa pasti ingat kan, kedai icecream kesukaan Nana yang ada di depan sana, Nana mau itu … Nana mau icecream vanilla. "Tambah Nana dengan manja, aku tersenyum melihat tingkahnya, sesaat rasa sesak di dalam diri ini hilang karena kelakuannya

" Baiklah, ayo kita pergi. "

Nana dengan senang menarik tangan ku agar kami segera pergi, karena jarak kedai icecream masih satu kawasan dengan komplek perumahan ini

Ku minta babysitter menjaga Hafis terlebih dahulu sebelum kami pergi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status