Share

213. Antara Dua Pilihan

“Mas Tomy dimana? Aku di rumahmu dan kamu tidak ada.” Habiba hampir menangis, suaranya gemetaran. “Apa yang terjadi dengan ibu?”

Tut tut… Sambungan telepon terputus.

“Ya Tuhan. Apa yang telah terjadi ini?” Habiba makin panik.

Di tengah kepanikan Habiba, Husein mendapat telepon Dari rumah sakit. Ia berbicara dengan serius di telepon.

Tak lama kemudian, Husein menyudahi pembicaraan. “Habiba, di rumah sakit sedang urgent. Darurat sekali. Kau dibutuhkan,” ungkap Husein.

Habiba menggeleng. “Ibuku bagaimana?”

“Kau punya tanggung jawab di rumah sakit. Itu juga penting. Ini menyangkut nyawa manusia. Maka kerjakan tanggung jawabmu!” tegas Husein.

“Aku tidak bisa fokus bekerja jika aku belum menemukan ibu.”

Mendengar jawaban itu, ekspresi Husein berubah. Tatapan matanya jadi tajam. “Kau harus professional kerja. Tanggung jawabmu harus dikerjakan. Bedakan urusan pribadi dan urusan pekerjaan, jangan dicampur aduk.”

“Tapi ini ibuku.” Habiba membantah panik.

“Aku tahu itu ibumu.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
Husein ni mutungan ya,..
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
emosi boleh saja,biba.tapi dirimu harus bisa bersikap tenang mengambil keputusan.sehingga tidak membuat dirimu menjadi berselisih paham dengan husein seperti ini
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
wajar saja husein bersikap begitu,biba.padahal maksud husein itu baik.agar dirimu bertanggung jawab terhadap tugasmu.dan husein yang akan mengurus masalah ibu fatona.tapi dirimu malah berpikiran negatif terhadap husein
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status