Share

127. Ancaman

“Dia tidak akan bisa lari dari sini. Pintu di sini menggunaka akses kode yang dia tidak akan mungkin bisa melewatinya,” ujar Husein sembari menoleh ke sana kemari mencari keberadaan Emran.

Tak mungkin secepat itu Emran pergi. Husein menjauh dari bed, menyusuri ruangan mencari keberadaan Emran.

“Apakah operasimu berhasil?” tanya Husein.

“Ya.”

“Tidak ada efek buruk yang terjadi bukan?”

“Menurutku tidak. Semuanya berjalan dengan baik,” jawab Habiba yang berada di ruangan berbeda dengan Husein. Wanita itu celingukan melihat ke sana- sini. Termasuk ke kolong meja. Siapa tahu Emran menggelinding dan terjatuh di sana.

“Emran!” Husein memanggil dengan suara keras. “Dimana kau? Kau tidak bisa bersembunyi. Aku meminta Habiba untuk menyembuhkanmu supaya kau tetap hidup dan bicara empat mata denganku.”

Tak mendapati apa pun di ruangan lain, Husein kembali ke ruangan operasi. Dan dia melihat kondisi tidak seperti semula.

Emran tengah mencekal lengan Habiba sambil menudingkan pisau kecil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh,biba.kamu itu dari dulu tidak peka sama sekali sih.husein itu kesal dan cemburu karena mengira dirimu tidak sabar pulang ingin bertemu dengan irzan yang dikira husein adalah suamimu
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
walaupun penuh dengan drama.tapi syukurlah akhirnya emran berhasil dibekuk oleh husein dan biba
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status