Share

Bab 84.

Sebastian mengantar Aruna ke rumah orang tuanya, tiba sore hari. Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil hening, hanya suara mesin dan langkah-langkah orang di luar yang terdengar. Aruna menatap ke luar jendela, pikirannya terus melayang pada kejadian di food court. Hatinya masih terasa berat dan sakit.

Saat mobil berhenti di depan rumah, Sebastian menoleh ke arah Aruna. Matanya penuh dengan keprihatinan dan harapan. Ia ingin memberikan semangat kepada Aruna, meski dirinya sendiri merasa tertekan dengan situasi ini.

"Aruna," kata Sebastian dengan suara lembut namun penuh ketegasan, "aku yakin Bintara punya alasan untuk melakukan itu. Mungkin ada sesuatu yang kita belum tahu."

Aruna diam, matanya berkaca-kaca lagi. Ia mengangguk perlahan, menyimpan rasa kecewa yang masih bergejolak di dalam hatinya. Kata-kata Sebastian mengandung harapan, namun rasa sakit yang ia rasakan tak bisa hilang begitu saja.

Sekali lagi, Aruna berterima kasih pada Seb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nenghally
Wah, gawat kalau Serena yang baca duluan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status