Share

Bab 87

Pagi itu, sinar matahari yang lembut menyelinap melalui jendela dapur, menerangi meja sarapan Bintara dan Serena. Mereka menikmati roti panggang dan jus jeruk sambil sesekali berbincang ringan tentang rencana hari itu.

Namun, suasana tenang itu mendadak berubah ketika ponsel Serena bergetar di meja. Wajahnya seketika menegang, matanya berkedip sejenak sebelum mengambil ponselnya. Ada sesuatu dalam sikapnya yang membuat Bintara curiga.

Serena mengangkat telepon dan tanpa berkata apapun kepada Bintara, ia bangkit dari kursinya. Ia melangkah keluar dari ruang makan, mencari sudut yang lebih tenang dan jauh dari pendengaran Bintara.

Di luar jangkauan suaminya, Serena menjawab telepon itu dengan suara rendah dan berbisik. Wajahnya tampak penuh ketegangan dan kegelisahan, seolah sedang berbicara dengan seseorang yang sangat penting dan rahasia. Pandangannya sesekali melirik ke arah ruang makan, memastikan bahwa Bintara tidak mengikuti atau mendengarnya.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status