Share

107

"Mi, Ajeng mau jalan-jalan sebentar ya. Suntuk di rumah terus," pamit Ajeng setelah sholat subuh.

Kebetulan sang mertua sedang berada di dapur untuk minum. Wanita itu menaikkan alis.

"Nggak nunggu Evan dulu? Dia belum pulang dari masjid?"

"Nggak ah, Mi. Kelamaan nungguin Mas Evan keburu terang. Ajeng males ketemu tetangga." Pasti banyak yang kepo dengan status Ajeng.

Mendadak ia merasa kesal pada suaminya. Kenapa pernikahan mereka masih belum dirayakan agar semua orang tidak menuduhnya yang tidak-tidak? Orang-orang di kompleks perumahan mertuanya pasti tahunya yang menjadi istri Evan itu masih Ella.

"Lho, terus? Kamu mau jalan-jalan sendirian? Jangan, nanti suami kamu marah-marah. Kamu lupa rumah kamu dibom waktu Evan pergi?" kata Dahlia dengan raut wajah khawatir.

"Sama Nathan kok, Mi. Ajeng juga takut kalau sendirian."

Penyerangan dari Broto membuat Ajeng semakin takut saja pergi kemana pun. Sekarang dia justru bingung, sampai kapan dia akan seperti ini terus? Dia juga tidak punya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status