Share

Part 89. Jangan Menyiksa Batin Sendiri

Naima menarik napas dalam, menghembusnya ke luar. Sedih bercampur kesal kini melebur di dadanya.

"Sadar, Dek! Apa kau yakin Zana akan menerimamu kembali?" tanya Naima terdengar kesal. Haikal kembali diam. Sebenarnya Haikal sendiri pun tak yakin akan keinginannya, karena ia cukup tahu seberapa dalam luka yang ia toreh di hati perempuan itu.

"Bayangkan saja, pengorbanan Zana selama ini. Tiga tahun merawat almarhum Ibu dengan baik, tapi malah kau balas dengan perselingkuhan. Apa kau kira itu luka kecil?" Emosi Naima mulai naik.

"Lantas aku harus bagaimana, Kak? Aku terlalu rapuh tanpa Zana. Aku benar-benar menyesal." Air mata akhirnya lolos dari pelupuk mata Haikal.

Pagi ini kenangan manis tentang Zana tak ubah seperti kaset yang diputar ulang. Semuanya terekam jelas dalam memori di kepalanya.

"Ikhlaskan Zana! Semoga kamu diberi pengganti yang ikhlas mendampingimu dalam suka maupun duka." Pinta Naima terdengar memohon.

"Aku tak akan rela Zana jadi milik siapa pun!" lirih Haikal hampi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status