Share

Part 94. Salah Tingkah

"Na!" panggil Ibu dari luar membuatku tersadar. Aku meletakkan kembali ponsel dan berjalan ke luar.

"Iy, Bu."

"Nih, mau di letakin di mana?" tanya Ibu, sambil mengulur kembali map maroon yang tadi dibawanya.

"Ibu aja yang simpen."

"Ya udah, nanti kalau ada perlu, minta ke Ibu ya," jawab Ibu. Aku hanya mengangguk sambil mendudukkan bobotku disamping Ayah.

Kami kembali sibuk dengan teyangan berita di channel tv kesukaan Ayah. Meski berbeda selera, jika malam hari kami memang sering mengikuti selera tontonan Ayah.

"Oh ya, Na. Apa kabar Amar?" tanya Ibu sambil menoleh ke arahku.

"Udah baikan, Bu."

"Bilang sama Amar, kami belum bisa lagi ke sana, karena belum sempat."

Ayah memang tengah sibuk di toko kelontong yang beliau buka beberapa bulan lalu. Ibu kerap kali ikut membantu karena memang belum mempekerjakan karyawan.

"Gak papa, Bu. Kan kemaren udah sempet dateng."

Beliau berdua memang sempat menjenguk Bang Amar dua hari yang lalu. Aku tak tahu mereka dapat kabar dari siapa, yang pas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rohma Ansyori
karin kalo kata aku angel... gak jelas .. malah bikin suasana susah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status