Share

Part 97. Suasana Tegang

"Kok ngelamun sih, Bang," ujar Ibu Melia yang sudah mengucap salam, tapi tak kunjung mendapat balasan. Perempuan itu baru saja datang menjenguk sang putra bersama suaminya.

"Gak papa, Ma," ucapnya singkat seraya melirik wajah sang Mama sekilas. Ibu Melia tersenyum manis saat melihat keadaan putranya nampak semakin membaik. Pun dengan Pak Salim.

Perempuan itu kini duduk di kursi dekat Amar, Ia megusap lembut punggung tangan Amar yang menelungkup di ranjang. sedangkan suaminya duduk tenang di sofa yang menghadap istri dan anak sulungnya itu.

"Amar mau bicara, Ma!" ucapnya tanpa menoleh pada sang Mama.

Ibu Melia menatap Amar dengan tatapan heran, karena melihat ekspresi sang anak yang terlihat serius.

"Katakan saja, Bang," ucap Ibu Melia lembut. Tangannya tak berhenti mengusap lembut punggung tangan putra sulungnya itu.

"Apakah perjodohan itu belum dibatalkan juga, Ma?" tanya Amar langsung pada pokok permasalahan.

Ibu melia menampakkan wajah terkejut. Mendengar pertanyaan Amar memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status