Share

Part 90. Akhirnya Luluh

"Ini, Kak. Katakan pada Zana, ntuk tempat usahaku yangbsekarang, aku minta waktu untuk memindahkannya," ucap Haikal dengan wajah lesu.

Sebenarnya ia tak merasa keberatan memberikannya pada Zana. Dirinya sangat paham jika itu memang hak Zana. Selama ini surat itu ia tahan, berharap Zana bisa kembali padanya dengan alasan harta. Namun pemikirannya keliru.

"Makasih, Dek. Nanti Kakak mampir ke rumah Zana sekalian nganter ini," ucap Naima lega. "Maafkan Kakak, kalau kamu tersinggung dengan sikap Kakak. Kakak hanya ingin yang terbaik untuk kita semua." Naima mengusap bahu Haikal lembut. Meski Haikal bukan anak kecil lagi, tapi Naima tetap menganggap Haikal adik kecilnya yang dulu.

*****

Semilir angin berhasil mengibarkan pashmina pich yang tengah kukenakan. Aku tengah berada di taman kota bersama Ais dan Rena. Sepulang kuliah aku memang tak langsung pulang seperti biasanya, karena Ais mengajakku untuk mengerjakkan tugas kelompok yang akan dipresentasi minggu depan, mengingat rumahku cuku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status