Share

Part 80. Cewek Sok Cantik

"Gak usah banyak gaya, deh. Jadi janda mandul aja belagu," ucapnya dengan tangan terlipat di dada.

Semua yang mendengar mengedarkan pandangannya ke arahku. Aku tak sanggup menatap mata mereka satu-persatu.

Kurasakan wajahku memerah seiring emosi yang meluap-luap. Tanganku mengepal kuat.

Aisyah menarik tanganku untuk kembali berjalan, agar aku tak meladeni perkataan Dinda.

"Sudah, Na. Mulut Dinda memang begitu. Gak usah diladenin, yang ada cuma jelek-jelekin namamu." Aisyah menyemangatiku.

Baru saja aku ingin menurut perkataan Ais. Dinda kembali berucap. "Wajar saja temennya cuma si Ais, udah gembrot, item lagi." Tawa tiga manusia tak punya hati itu pecah. Mereka menertawakan aku dan Aisah yang bagi mereka kami manusia yang tak seberuntung mereka.

Ais terdiam. Wajahnya memerah. Sesaat kemudian kakinya melangkah mendekat ke arah Dinda. Meski di hadapannya tiga gadis yang terkenal sadis dalam berucap, tak ada gentar pada wajah Ais.

Aku tak menyangka kali ini Ais berani melawan Dinda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status