Share

Part 44. Kembali Bertemu

Aku masih menunggu di depan ruang UGD bersama Aidil, pemuda yang tadi menabrak Sinta. Menurut Aidil, Sinta melintas tanpa menoleh kanan kiri karena sambil menangis, hingga kendaraan roda dua milik Aidil manbrak tubuh perempuan itu hingga terpental.

Aidil tengah duduk terpaku tak jauh dariku, wajah lelaki itu terlihat gusar. Jari kaki dan lutut Aidil ikut terluka, setelah motornya terseret di aspal saat berusaha menghindari tubuh Sinta.

Ayah dan Ibu sudah pulang, setelah selesai mengantar Sinta ke rumah sakit terdekat. Aku memilih menunggu, karena masih belum ada pihak keluarga yang datang, walau sempat sakit hati pada Sinta, aku tak sampai hati jika meninggalkannya terkapar di jalan dalam keadaan bermandi darah seperti tadi.

Sayangnya aku tak memiliki nomor ponsel keluarga Sinta di kampung, berkali-kali menghubungi Kak Lila tak pernah tersambung, untuk menelpon Bang Haikal rasanya begitu malas, tapi akhirnya aku tetap menghubunginya. Aku sangat yakin Bang Haikal memiliki kontak kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status