Share

Part 45. Tuduhan Tak Berdasar

"Silahkan," jawabku tanpa menoleh.

Kembali kukirim pesan pada Farah untuk lebih cepat menjemputku, agar memiliki alasan untuk pergi dari hadapan manusia menyebalkan ini.

"Lihat Abang sebentar, Na."

Aku mengangkat kepala, menatap ke arah lelaki yang masih berstatus suamiku itu dengan malas.

"Kalau mau bicara, bicara saja! Tak perlu memintaku untuk menatapmu."

Wajah lelaki itu terlihat terkejut mendengar kata-kata pedas dari bibirku barusan. Aku tak peduli, biarkan saja ia menikmati perlakuan tak bersahabat dari orang yang dulu ia kenal lemah lembut, karena semua adalah buah dari perbuatannya sendiri.

"Maafkan Abang, Na … Abang hanya ingin mengatakan kalau surat-surat atas kepemilikan harta bersama yang kau minta beberapa minggu lalu sudah selesai dirubah atas namamu."

"Hmm." Aku hanya berdehem, berita sebaik apa pun yang disampaikan Bang Haikal seakan tak ada daya tarik bagiku, sama seperti kali ini.

"Kapan kau akan mengambilnya, Na?"

"Secepatnya," jawabku dengan wajah datar.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status