Share

Part 48. Semua Karena Rindu

Sendi-sendi di tubuhnya terasa begitu lemas, Haikal terduduk dengan tangan menangkup wajahnya. Sempat terpikir olehnya untuk meminta bantuan pada kedua kakaknya, tapi sesaat kemudian ia mengurungkan niatnya, rasanya tak mungkin kakak-kakaknya itu akan mendukung niatnya untuk membujuk Zana.

Asik menikmati penyesalannya Haikal sampai lupa menjemput Harry dari rumah Bik Sum, bergegas ia mengusap air mata yang tadi sempat membasahi wajahnya, lalu bangkit berjalan keluar.

Hari sudah beranjak malam, azan magrib mulai berkumandang, Haikal berjalan tergesa menuju rumah Bik Sum yang berjarak dua rumah dari rumahnya. Ia tak ingin terlalu lama menjemput Harry karena khawatir akan merepotkan Bik Sum.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum," ucap Haikal setelah mengetuk pintu.

"Wa'alaikumsalaam."

Pintu terbuka, tergopoh janda paruh baya itu keluar setelah melihat Haikal berdiri di ambang pintu.

"Masuk dulu, Nak! Harry sejak habis ashar mengalami demam tinggi, bibi beberapa kali menelpon tapi nomor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status