Share

Mari Kita Bertemu

"Non! Non Belle!"

Suara teriakan Bik Asih yang membahana, membuat Belle sontak menoleh ke arah pintu di mana ia baru saja masuk. Dengan tatapannya yang kosong karena tak bisa melihat apapun, Belle menunggu Bik Asih menyusul masuk ke dalam kamarnya.

"Non ..." Bik Asih mengatur napasnya yang kembang kempis karena berlari, ia lantas menunjukkan ponsel nona mudanya, seakan lupa jika Belle buta. "Tuan Bryan sudah balas pesannya Non Belle!"

"Benarkah!?" Belle membeliakkan mata tak percaya. "Dia bilang apa, Bik?"

Spontan Bik Asih membaca kembali pesan balasan itu dengan lantang.

"Kabarku baik, Belle. Aku juga merindukan kamu."

Belle menunggu Bik Asih melanjutkan penjelasannya, tetapi hingga beberapa detik berlalu Bik Asih tak lagi bersuara.

"Itu doang?" sungut Belle kecewa.

"Iya, itu doang, Non." Bik Asih menurunkan ponsel milik majikannya dengan ragu. "Memangnya Non Belle maunya tuan Bryan membalas apa?"

"Bilang sama dia, saya mau ketemu besok siang. Terserah di mana, yang penting ki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status