Share

72. Ais rindu Bapak

Aku sangat kacau!' Batin Adnan.

"Tin.. Tin.."

"Ayah, lampunya sudah hijau."

"Ayah!" Hara menyentuh lengan Adnan.

"Kenapa sayang?" Tanya Adnan. Adnan akhirnya tersadar.

"Lampunya udah hijau dari tadi Ayah."

"Oh iya sayang. Maafkan Ayah ya." Adnan segera menginjak pedal mobilnya. Adnan pun melanjutkan perjalanan mereka.

"Ibu dan Ayah sama sama sering melamun sekarang. Apa Ayah dan Ibu bertengkar?" Celetuk Hara.

"Apa sayang? Bertengkar?"

"Iya, Ayah sering melemun dan Ibu baeu kembali setelah berhari hari lergu. Oma juga ikut datang bersama Ibu tadi pagi. Kalau Ayah dan ibu tidak bertengkar kenapa Ibu harus datang bersama Om Reno?"

"Bukan sayang. Ayah dan Ibu gak bertengkar sayang. Ayah dan Ibu cuma ada masalah sedikit, tapi masalahnya udah selesai kok."

"Ohh.. Gitu, syukurlah. Hara ingin tinggal bersama Ibu dan Ayah di rumah yang sama lagi. Hara rindu bermain dengan Ibu dan Ayah. Hara juga tidak tahu kenapa perut Ibu tadi pagi raya. Sebelumnya kan ada adik bayi di dalam perut Ibu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status