Share

74. Masa Berpikir

"Ayah, Hara pergi dulu ya. Muachh" Sebuah ciuman pun mendarat di pipi Adnan.

Segera Hara dan Aisha keluar dari rumah. Aisha tidak berpamitan dengan Adnan dan langsung saja naik ke mobil. Memang seharusnya ia tidak perlu berpamitan dengan Adnan. Adnan bukan bagian dari hidupnya lagi. Harapan Aisha untuk mengembalikan Adnan seperti Adnan yang dulu sudah terjun bebas ke jurang. Semuanya tinggal kenangan.

"Kok lama sayang?"

"Hara siap siap dulu tadi Oma, terus pamit sama Ayah," Jawab Hara. Yang ditanyai Aisha tapi yang menjawab justru cucu kecilnya.

"Iya Bun, tadi Hara lama pamitannya sama Mas Adnan."

"Hohh.. Kalau gitu kita langsung pulang atau ada mampir kemana dulu, Ais?"

"Kita langsung pulang aja ya Bu. Ais udah ngantuk."

"Oke sayang," Jawab Bunda

***

Dua hari pun berlalu, kondisi Pak Adhi semakin stabil dan mungkin bisa segera dibawa pulang hari ini juga. Aisha juga masuk kantor . Banyak hal yang harus Aisha kerjakan dan memerlukan perhatian besarnya. Perlahan, kesibukan itu melup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status