Share

82. Kekanak-kanakan

Aisha berusaha untuk tidak emosional dan menahan air matanya, tapi justru Adnan yang menunjukkan sisi emosionalnya. Adnan tidk bisa menahan lagi sesak di dadanya.

"Terlambat, terlambat Adnan!"

"Beri aku kesempatan satu kali Aisha. Aku mohon!" Adnan menyeka air matanya.

"Ini semua kebodohanku dan aku layak menderita. Aku tahu itu, tapi aku mohon beri aku kesempatan satu kali lagi. Aku tidak akan membuat kecewa lagi. Aku janji, setulus hatiku."

"Kamu punya kesempatan yang sangat banyak beberapa bulan ini, dan kamu hanya menyia nyiakannya. Aku tidak akan menurutimu lagi Adnan. Aku dan kamu sudah sampai di akhir. Senang bisa menjadi bagian dari hidupmu. Tapi maaf, kesempatan yang kamu maksud, aku tidak bisa memberikannya."

"Pikir lah dulu. Jangan menjawabnya dengan sangat mudah. Aku tidak memberikanmu batas waktu. Persidangan pertama nanti pasti diminta untuk mediasi. Dan aku mohon pertimbangkan permintaanku."

"No.. Big no!" Tegas Aisha. Aisha mulai beranjak dari tempatnya dan ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status